Sukses

Malindo Air Resmi Beroperasi di Malaysia Maret 2013

Malindo Air siap melakukan terbang komersial di Maret 2013. Ini setelah maskapai tersebut resmi menerima Air Operator Certificate (AOC) dari Departemen Penerbangan Sipil (DCA).

Malindo Air, maskapai penerbangan berbiaya murah siap melakukan terbang komersial di Maret 2013. Ini setelah maskapai tersebut resmi menerima Air Operator Certificate (AOC) dari Departemen Penerbangan Sipil (DCA).

Malindo Air mengatakan persetujuan tersebut menjadi pertanda dimulainya satu lagi kemunculan maskapai berbiaya murah.

"Aturan ini menjadi tonggak penting dari kebijakan operasional dan perspektif prosedur, karena itu adalah wajib bagi sebuah maskapai penerbangan untuk memperoleh AOC sebelum memulai layanannya," menurut keterangan salah satu anggota Lion Group, seperti dilansir Malaysia Chronicle, Rabu (27/2/2013).
 
Malindo Air mengatakan kemunculannya di pasar maskapai berbujet rendah di Malaysia akan menempatkan negara sebagai hub yang menghubungkan kota-kota Asia. Selain itu bertujuan mempromosikan keberlanjutan industri dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi.

Maskapai ini berbasis di Kuala Lumpur International Airport, dan menjadi maskapai penerbangan pertama yang mengoperasikan pesawat B737-900ER di Malaysia.

Maskapai ini rencananya akan menambah 100 pesawat selama 10 tahun ke depan untuk melayani penerbangan rute dengan jarak sampai lima jam dari Kuala Lumpur.
 
Pada penerbangan perdananya tersebut, maskapai ini akan memperkenalkan penawaran kelas bisnis dan ekonomi. Malindo dikatakan akan menawarkan berbagai fasilitas mulai dari jarak kursi yang lebih luas, fasilitas seperti TV pribadi untuk hiburan selama penerbangan, layanan makanan lengkap di kelas bisnis dan makanan ringan dalam kelas ekonomi.

Selain itu, maskapai ini akan menawarkan jumlah bagasi lebih besar,yakni 30 kilogram (kg) untuk kelas bisnis dan 15 kg kelas ekonomi.

Malindo Airways adalah perusahaan patungan yang didirikan National Aerospace and Defense Industries (NADI) dan Lion Air. Komposisi kepemilikan NADI sebesar 51% dan Lion Air 49%.(Nur/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.