Sukses

Bali Punya Pembangkit Listrik Matahari Terbesar di Indonesia

Provinsi Bali memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di Indonesia. PLTS ini juga menjadi PLTS pertama yang terinterkoneksi dengan jaringan listrik PT PLN (Persero).

Provinsi Bali memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di Indonesia. PLTS ini  juga menjadi PLTS pertama yang terinterkoneksi dengan jaringan listrik PT PLN (Persero).

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan PLTS tersebut terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Karangasem 1 MWp On-Grid, PLTS Bangli 1 MWp On-Grid dan 6 Unit PLTS 15 kWp Off-Grid resmi beroperasi

Meurut Jero, poyek pembangunan PLTS ini merupakan yang pertama di Indonesia ekaligus yang terbesar sementara ini. Proyek ini juga percontohan bagi seluruh provinsi yang ada di Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan energi listrik di daerahnya dengan menggunakan bahan bakar non-BBM.

"Saya ingin seluruh provinsi di Indonesia yang kekurangan litrik pakailah matahari. Ini terobosan yang paling baik. Kita mulai di Pulau Dewata,  Bali. Saya minta gubernur-gubernur yang ingin nyontek boleh datang ke Bali. Lihat disini ke Karangasem dan Bangli. Dan nanti kalau mau dibangun di daerahnya nanti saya akan supervisi. Saya akan kirim tim ke sana untuk membantu. Ini cara kita untuk membangun listrik dengan menggunakan listrik non-BBM," kata Jero, seperti yang dikutip Liputan6.com, pada situs  resmi Kementerian ESDM di Jakarta, Minggu (3/3/2013).

Jero menambahkan dalam perencanaan dibangun 3 PLTS, yaitu di Karangasem, Bangli dan Sumbawa. Semuanya berkapasitas 1 MW. Tujuannya adalah untuk menjadi proyek percontohan bahwa menggunakan tenaga matahari adalah satu alternatif yang baik sekarang ini dan ke depan. Karena tenaga matahari tidak terbatas jumlahnya.

Program pembangunan PLTS yang tersebar di provinsi Bali ini telah disampaikan kepada pemerintah daerah oleh Menteri ESDM pada pertengahan April tahun 2012 lalu.

Dalam kesempatan tersebut, juga disampaikan oleh Menteri ESDM bahwa di era kepemimpinannya, akan lebih memfokuskan pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti energi surya. Mengingat sumber energi BBM ketersediaannya akan semakin menipis jika tidak ditemukan cadangan baru sumber energi fosil serta harganya BBM yang cukup mahal.


"Pembangunan listrik dengan menggunakan BBM saat ini sudah mahal sekali yaitu 40 sen per KWh. Saya sudah perintahkan agar PLN jangan lagi membangkitkan listrik dengan menggunakan BBM. Kita beralih ke energi baru dan terbarukan yaitu diantaranya fosil, batubara, gas dan saat ini matahari mulai kita coba.Saya mempunyai perhitungan bahwa potensi tenaga matahari di Indonesia saat ini sekitar 50.000 MW stoknya. Makin terik matahari, kalau untuk pembangkit tenaga listrik, akan semakin besar kita dapat listrik," jelas Jero. (Pew/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.