Sukses

Pipa Pemboran Makin Banyak Diproduksi Perusahaan Dalam Negeri

Perusahaan dalam negeri yang memproduksi pipa untuk industri sektor hulu migas makin bertambah. Diharapkan ini memberikan efek untuk bertambahnya produksi migas nasional.

Perusahaan dalam negeri yang memproduksi pipa untuk industri sektor hulu migas makin bertambah. Makin banyaknya perusahaan lokal yang memproduksi pipa bor untuk migas ini diharapkan memberikan efek untuk bertambahnya produksi migas nasional.

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyataka industri Minyak dan Gas bumi Indonesia akan berkembang, dengan adanya pabrik ulir terintegrasi dalam negeri PT Dhiva Sarana Metal yang memproduksi pipa untuk industri sektor hulu migas.

Seperti yang tertera pada situs resmi Kementerian ESDM, kemandirian industri nasional ini menjadi isu strategis baik dari segi sumber daya manusia maupun kandungan lokal, karena mampu menghasilkan peningkatan efek berantai terutama dari sisi produksi dan kompetensi dalam negeri.

"Peresmian pabrik ulir terintegrasi dalam negeri PT Dhiva Sarana Metal diharapkan dapat menjadi wahana untuk membangun komitmen dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya industri minyak dan gas bumi (migas) nasional yang didasarkan pada pemaksimalan pemanfaatan sumber daya nasional," seperti yang dikutip dalam situs resmi Kementerian ESDM, di Jakarta Minggu (3/3/2013)

PT Dhiva Sarana Metal telah menanamkan investasi sebesar US$ 22,5 juta dalam bidang penguliran casing dan tubing sejak bulan Juli tahun 2012 lalu. Kemampuan produksi sesuai dengan kapasitas terpasang PT Dhiva Sarana Metal adalah 150 ribu ton per tahun dengan diameter pipa 2 3/8 s.d 20 inchi yang sudah berstandar API.

Kebutuhan pipa casing dan tubing pada kegiatan usaha hulu migas pada tahun 2013 sebesar 322 ribu ton dan pada tahun 2014 diperkirakan sebesar 254 ribu ton/tahun seiring dengan kebutuhan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam kegiatan ekplorasi dan eksploitasi migas.

Kegiatan usaha migas harus mengutamakan penggunaan barang, jasa, teknologi serta kemampuan rekayasa rancang bangun dalam negeri. Untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas, khususnya pada industri pipa pemboran (casing dan tubing) pemerintah telah menetapkan roadmap capaian target TKDN pada tahun 2025 sebesar 55% untuk high grade dan 40% untuk low grade.

Pada kesempatan ini Menteri ESDM mengharapkan kerja sama semua pihak agar meningkatkan kualitas produksi barang dan jasanya, karena harus mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional dan berupaya untuk melakukan inovasi teknologi. Serta berperan aktif untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian para pekerjanya. (Pew/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.