Sukses

Jaime Gilinski, Bankir Kolombia yang Kini Jadi Miliarder Top

Jaime Gilinski Bacal berhasil memanfaatkan usaha industri yang sukses dirintis ayahnya yang kemudian membuatnya menjadi konglomerat perbankan di Amerika Latin.

Perekonomian Kolombia telah tumbuh rata-rata 6,7% selama sepuluh tahun terakhir, kondisi tersebut menumbuhkan keterampilan dan pola pikir kewirausahaan untuk berkesempatan membuat banyak uang.

Itu menjelaskan bagaimana Jaime Gilinski Bacal berhasil memanfaatkan usaha industri yang sukses dirintis ayahnya yang kemudian membuatnya menjadi konglomerat perbankan di Amerika Latin.

Usaha ini telah membuatnya menjadi miliarder. Debut sang miliarder Gilinski pada daftar Forbes tahun ini, yaitu dengan kekayaan bersih sebesar US$ 2,4 miliar.

Seperti dikutip pada Forbes, Minggu (3/3/2013) terobosan besar Gilinski datang di awal 2000-an, ketika ia membeli Banco Sudameris. Dia membelinya dari Italia Intesa Sanpaolo, dan Banco Tequendama yang merupakan kelompok perbankan terbesar di Peru. Hal ini, ditambahkan ke Servibanca, jaringan ATM terbesar Kolombia.

Mereka adalah tulang punggung dari kelompok keuangan yang telah berkembang untuk dimiliki lebih dari US$ 12 miliar aset dan beroperasi di seluruh Amerika, mulai dari Kolombia, Peru, dan Panama ke Uruguay, Paraguay, Cayman Islands, dan bahkan Miami.

Bankir Kolombia tersebut belajar perdagangan di AS. Setelah mendapatkan gelar sarjana dari Georgia Tech dan MBA dari Harvard pada tahun 1980, Gilinski muda mendapat pekerjaan di Morgan Stanley M & A Unit.

Gilinski, ayah Isaac telah membangun dua perusahaan industri besar, yaitu snack Yupi dan Rimax plastik, yang memberikan keluarga pijakan keuangan untuk membayar pendidikan AS yang mahal.

Pada tahun 1987, Gilinski kembali ke Kolombia untuk bekerja dengan ayahnya, dengan menambahkan inovasi sendiri. Dengan ayahnya sebagai mitra, mereka mengatur sebuah usaha patungan dengan Procter & Gamble, lalu melanggar monopoli di segmen produk konsumen dan mencetak kemenangan besar pertama mereka dengan Inextra.

Setelah menjual saham Procter & Gamble, tim Gilinski memimpin anak Jaime. Dia membelinya dari operasi Kolombia BCCI untuk uang tambahan keuangan. BCCI adalah sebuah bank internasional utama yang dimiliki lebih dari US$ 20 miliar aset pada tahun 1991. BCCI meledak setelah regulator di seluruh dunia menemukan keterlibatannya dalam penipuan internasional dan pencucian uang.

Ini membuat Gilinski memiliki kesempatan untuk menerapkan apa yang ia pelajari di AS Kolombia. Calon bankir ini akan merestrukturisasi bank yang sakit dan membawa manajemen yang profesional untuk menghentikan pelarian aset.

Dalam waktu kurang dari tiga tahun mereka hampir mendapatkan empat kali lipat aset bank, menurut Semana media mingguan Kolombia. Setahun kemudian, Gilinskis melikuidasi dan membuat hasilnya lebih dari empat kali uang mereka.

Jaime Gilinski akhirnya membuktikan bahwa dia bisa memegang sendiri akuisisi bank Kolombia terbesar pada tahun 1994. Gilinski muda berhasil memperoleh dukungan dari sekitar 100 investor internasional, termasuk miliarder George Soros (yang dilaporkan memasukkan US$ 50 juta) untuk menaikkan sekitar US$ 375.000.000 yang digunakan untuk membeli 75% Banco de Colombia dari pemerintah.

Gilinski mendapat pinjaman dari Barclays dan ING, dan didukung oleh ekuitas bank, lalu menjual obligasi di AS untuk mendapatkan uang agar mendapatkan kesepakatan dalam waktu singkat.

Setelah transaksi selesai, Gilinski dengan ayahnya memasukan aset US$ 50 juta, dengan persentase 51% dari saham, dan grup investor memegang sisanya.

Sekali lagi Gilinski menerapkan formula yang benar dan terbukti telah bekerja sangat baik dengan BCCI, restrukturisasi Banco de Colombia dalam mode private equity yang kemudian secara progresif menjual saham mereka.

Dalam beberapa tahun, kelompok investor menjual saham dan menurunkan kepemilikannya menjadi 20%. Gilinski menguasai 51%, jaringannya sekitar US$ 400 juta. Selama dekade berikutnya, saham Gilinski menjadi nol, sehingga bankir muda mendapatkan keuntungan US$ 400 juta.

Saham Gilinski sekarang bernama Bancolombia, adalah salah satu perusahaan utama Kolombia yang diperdagangkan di New York Stock Exchange, dengan kapitalisasi pasar hampir US$ 14 miliar.  (Pew/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini