Sukses

Adisucipto Terlalu Padat, Dua Maskapai Ditolak Tambah Penerbangan

PT Angkasa Pura I menolak permintaan sejumlah maskapai penerbangan yang mengajukan tambahan kuota penerbangan ke Yogyakarta. Alasannya, bandara di kota Gudeg tersebut sudah terlalu padat.

PT Angkasa Pura (AP) I menolak permintaan sejumlah maskapai penerbangan yang mengajukan tambahan kuota penerbangan ke Yogyakarta. Alasannya, bandara di kota Gudeg tersebut sudah terlalu padat.

"Ada beberpa maskapai yang mengajukan penambahan kuota ke Yogyakarta, tapi kami tidak ijinkan, salah satunya Air Asia," ungkap Corporate Secretary Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, kepada Liputan6.com, di Jakarta, Senin (4/3/2013).
 
Farid mengakui, selain masalah kepadatan arus lalu lintas pesawat, kapasitas bandara yang dimiliki Yogyakarta juga sudah semakin terbatas.

AP I mengungkapkan, setidaknya terdapat dua maskapai yang telah mengajukan tambahan kuota penerbangan namun ditolak. Kedua maskapai itu adalah Air Asia dan satu maskapai dari Korea Selatan.

Bahkan, maskapai penerbangan asal Negeri Ginseng ini bakal menjadikan Yogyakarta sebagai tujuan pendaratan wisatawannya.
 
"Beberapa waktu lalu juga ada maskapai dari Korea meminta ijin untuk iktu meramaikan rute penerbangan di Yogya, tapi ya tidak kami izinkan juga," katanya.
 
Berbiacara mengenai kapasitas bandara, pihak Angkasa Pura hingga saat ini memiliki agenda untuk  memindahkan bandara Internasional Adisucipto yang semula di daerah Maguwoharjo, Sleman ke daerah Kulon Progo.

Bandara Internasional Adisucipto saat ini hanya bisa menampung 4,9 juta penumpang per tahunnya.
 
"Saat ini kami lagi merencanakannya, dan masih dalam proses tahap perijinan dan pembebasan tanah, kalau nantinya semua berjalan dengan lancar nanti ya tinggal dilaksanakan," ungkap Farid. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.