Sukses

Target Pertumbuhan Ekonomi China Dorong Harga Emas Dunia

Harga emas pada Comex Division of the New York Mercantile Exchange untuk perdagangan April naik US$ 3,40 menjadi US$ 1.575,80 per troy ounce.

Harga emas pada hari ini cukup berkilau. Harga emas pada Comex Division of the New York Mercantile Exchange untuk perdagangan April naik US$ 3,40 menjadi US$ 1.575,80 per troy ounce.

Pertumbuhan permintaan di Asia dan dampak dari pengumuman kebijakan China tentang pertumbuhan ekonomi mendorong kenaikan harga emas. "Hal ini mendorong short-covering dan bargain perburuan di emas," seperti dilansir Kitco.com, Rabu (6/3/2013).

Indeks Dow Jones Industrial Average mencapai rekor tertinggi dari beberapa waktu. Hal ini menarik permintaan pasar karena para pedagang dihadapkan pada resiko yang lebih sedikit.

China mengumumkan inisiatif pengeluaran atau stimulus baru untuk menjaga perekonomiannya naik. Pemerintah China mengharapkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negaranya mencapai 7,5% di 2013.

Hal ini merupakan faktor pendorong kenaikan sektor komoditas mentah dan pasar saham dunia.

Para pemimpin Uni Eropa di Brussels awal pekan ini juga menggelar pertemuan untuk membahas strategi mengatasi krisis utang mereka dan masalah ekonomi lainnya.

Diskusi kemungkinan akan mencakup Italia, menyusul pemilihan umum pekan lalu yang menunjukkan kegoyahan negara tentang penghematan. Sejauh ini, tidak ada pernyataan besar dari pertemuan itu.

Namun indeks dolar Amerika Serikat melemah seiring aksi ambil untung dari kenaikan baru-baru ini. Harga Jumat lalu mencapai tertinggi enam bulan.

Bulls dolar AS masih memiliki kekuatan teknis yang menunjukkan indeks dolar dapat terus menguat dalam waktu dekat. Itu faktor yang mendasari bearish untuk emas dan perak.

Demikian pula harga minyak mentah yang menguat dan masih memiliki keuntungan jangka pendek. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini