Sukses

Perusahaan Jepang Minat Beli BTPN Senilai Rp 15,5 Triliun

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, mempertimbangkan pembelian saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) yang dimiliki TPG Capital senilai US$ 1,6 miliar atau setara Rp 15,5 triliun.

Mitsubishi UFJ Financial Group Inc, mempertimbangkan pembelian saham  PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) yang dimiliki TPG Capital senilai US$ 1,6 miliar atau setara Rp 15,5 triliun.

Pemberi pinjaman publik terbesar di Jepang tersebut telah menyampaikan keinginan akuisisinya kepada TPG melalui Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd, anak usahanya, menurut sumber seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (7/3/2013).

TPG, pertama kali menanamkan investasinya di BTPN pada 2007. Namun TPG diketahui belum memberikan keputusan dan sedang mempertimbangkan opsi termasuk penawaran umum saham.

Saham BTPN naik sebanyak 6,5% di Jakarta pada hari ini, kenaikan terbesar sejak Agustus 2012. Kreditur meningkatkan return on equity menjadi 30% di tahun lalu.

Hal ini membuat bank tersebut menjadi yang paling untung, menurut kumpulan data Bloomberg.

"BTPN adalah bank yang sangat menarik. TPG telah membawa banyak nilai ke bank tersebut," ujar Jovent Giovanny, Analis PT Indo Premier Securities.

Setiap pengakuisisi potensial kemungkinan masih akan menunggu sampai pemerintah mengeluarkan aturan, seperti terkait pengambilalihan PT Bank Danamon Indonesia senilai US$ 6,8 miliar atau Rp 65,9 triliun oleh Singapura DBS Group Holdings Ltd.

Akuisisi tersebut diumumkan pada April 2012 namun tertunda karena masih menunggu penerbitan aturan baru yang membatasi kepemilikan asing pada perbankan nasional.

Jika benar-benar terealisasi, pembelian seluruh saham TPG di BTPN akan menandai investasi perbankan terbesar di Indonesia sejak tawaran Bank Danamon.

Perusahaan Jepang saat ini diketahui sedang mencari akses pasar yang memiliki pertumbuhan tercepat, seperti Indonesia. Negara ini  telah mengumumkan setidaknya mengucurkan nilai akuisisi US$ 16,4 miliar di Asia Tenggara dalam lima tahun terakhir.

Pemberi pinjaman lainnya dari Jepang dan negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia juga telah menyatakan minatnya untuk menanamkan investasinya di BTPN.

Saham BTPN telah naik 38% pada tahun lalu. TPG diprediksi tidak mungkin segera melepas investasinya di BTPN, menurut sumber.

"Japanese Megabanks mencermati perbankan di Indonesia dan mencari peluang investasi. Kelas menengah tumbuh di negeri ini, dan permintaan kredit, terutama untuk kredit mobil, diperkirakan akan meningkat dengan cepat," menurut  Yoshinobu Yamada, Analis Deutsche Bank AG berbasis di Tokyo.

Yuji Okumura, juru bicara Mitsubishi UFJ yang berbasis di Tokyo  menolak untuk mengomentari rencana pembelian saham di BTPN tersebut.

BTPN saat ini memiliki 19.000 karyawan dan lebih dari 1.000 cabang. Perusahaan mampu meraih peningkatan laba sebesar 41% menjadi Rp 1,98 triliun tahun lalu.

Laba telah melonjak lebih dari lima kali lipat sejak 2008, tahun penuh pertama setelah TPG melakukan investasi awal. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.