Sukses

Ekspor China Tumbuh Melebihi Prediksi pada Februari

Ekspor China meningkat lebih dari perkiraan pada Februari, menambah optimisme atas pemulihan ekonomi negara tersebut.

Ekspor China meningkat lebih dari perkiraan pada Februari, menambah optimisme atas pemulihan ekonomi negara tersebut.

Kinerja ekspor China melonjak 21,8% dari 2012, terdorong permintaan yang kuat dari Amerika Serikat (AS) dan Asia Tenggara. Sebagian besar analis memperkirakan pertumbuhan ekspor China hanya menyentuh 15%.

Ekspor, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan China, baru-baru ini menurun karena perlambatan di  beberapa pasar utamanya," seperti dilansir BBC, Jumat (8/3/2013).

Para analis menilai, data tersebut dipengaruhi perayaan Tahun Baru Imlek, meski kemudian menambahkan ada tren yang memperlihatkan pemulihan.

"Ekspor pada bulan Januari dan Februari cukup kuat ini menunjukkan tren pemulihan," kata Ekonom Daiwa di Hong Kong, Sun Chi.

Sedangkan pada kinerja impor, terjadi penurunan yang besar mencapai 15,2% dari tahun sebelumnya.

Analis mengatakan perayaan Tahun Baru Imlek, menyebabkan banyak pabrik menutup usahanya sementara waktu di China sehingga menjadi kunci penurunan impor itu.

Pada 2012, Tahun Baru Imlek dirayakan pada Januari, sedangkan tahun ini berlangsung pada Februari.

Ini berarti pabrik-pabrik beroperasi lebih sedikit pada bulan Februari tahun ini dibandingkan 2012.

"Karena pabrik bekerja selama beberapa hari lebih sedikit, mereka mengimpor bahan baku jauh lebih sedikit daripada biasanya akan dilakukan," kata Dariusz Kowalczyk, Ekonom Senior Credit Agricole CIB di Hong Kong.

Itulah, menurut dia, harus menggabungkan data untuk Januari dan Februari untuk melihat gambaran nyata kondisi di China.

Kowalczyk mengatakan jika dilakukan penggabungan untuk dua bulan menunjukkan lonjakan sebesar 5,1% di impor dari tahun sebelumnya.

Dia menambahkan bahwa lonjakan dalam ekspor untuk Februari juga mungkin lebih kuat jika pabrik telah bekerja jumlah hari biasa. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.