Sukses

PLN Tunjuk Icon Plus Garap Sistem Self Service Center

PLN menunjuk anak usahanya PT Indonesia Comnets Plus (Icon Plus) untuk menggarap sistem Self Service Center (SSC) yang bertujuan meningkatkan layanan kepada pelanggan.

PT PLN (Persero) menunjuk anak usahanya PT Indonesia Comnets Plus (Icon Plus) untuk menggarap sistem Self Service Center (SSC) yang bertujuan meningkatkan layanan kepada pelanggan.

Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Iman A Putro menjelaska sistem SSC berfokus pada kepuasan pelanggan, program tersebut akan bekerja rutin unutk penunjang dan volume tinggi.

"Dibentuk satuan badan, service agrement yang disepakati, melakukan standarisasi proses bisnis, meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan," ungkap Iman dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, di Gedung Nusantara I DPR-RI, Jakarta, Senin (11/3/2013).

Untuk menjalankan program tersebut,  PLN menunjuk anak perusahaan Icon Plus, yang 100% sahamnya dimiliki PLN. Dengan begitu, PLN bisa melakukan pekerjaannya secara penuh atas beroperasinya program tersebut,

"Bagi PLN bisa meningkatkan bisnis inti, bagi karyawan mengembangkan fungsi administratif profesional, dan pelanggan mendapatkan pelayanan yang optimal," jelas Iman.

Pada tahap awal, Icon Plus akan menggandeng pihak swasta yaitu Apcenture. Menurut dia, kerjasama tersebut dilakukan karena Icon plus belum memiliki pengalaman di bidang teknologi.

"Tentu karena ini menyangkut teknologi, belum pengalaman di bidang teknologi Kami menggandeng apcenture untuk mengerjakan program tersebut," tutur Iman.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menuturkan dengan adanya sentralisasi kegiatan adminstrasi sudah berhasil dengan mengunakan jaringan teknologi informatika milik bank dan jaringan Telkom serta penyedia jasa telekomunikasi yang lain.

"Dalam hal calon pelanggan minta sambungan listrik dan tambah daya, kalau dulu harus ajukan ke kantor PLN, saat ini hanya menggunakan kontak PLN 123 atau situs internet PLN, teknologi yang digunakan adalah sentraisasi," tutur Pamudji. (Pew/Ndw_

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini