Sukses

Pemerintah Siap Ambil Alih Utang Merpati Nusantara

Permintaan Direksi PT Merpati Nusantara Airlines, pengelola maskapai nasional Merpati Air agar pemerintah mengambil alih utang yang belum terlunasi bak gayung bersambut.

Permintaan Direksi PT Merpati Nusantara Airlines, pengelola maskapai nasional Merpati Air agar pemerintah mengambilalih utang yang belum terlunasi bak gayung bersambut.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menyatakan permintaan Direksi Merpati tersebut sudah tepat. "Itu sudah keputusan yang bagus," ujar Dahlan, Rabu (13/3/2013).

Dahlan juga menambahkan jika Merpati Nusantara saat ini berstatus sebagai perusahaan milik negara sehingga pemerintah juga berkewajiban memberikan solusi.

"Merpati kan perusahaan negara, jadi pemerintah wajib membantunya,"ujarnya.

Perihal waktu pengambilalihan utang tersebut akan terealisasi, Dahlan mengatakan, akan ada pembicaraan lebih lanjut.

"Nanti kedepannya akan ada pembicaraan lanjut mengenai hal itu, ditunggu saja," tegas dia.

Merpati Nusantara hingga saat ini diketahui memiliki hutang sebesar Rp 5 triliun. Perusahaan sebelumnya berencana membayar utang senilai Rp 2,5 triliun pada 2013 dengan cara mengonversi menjadi modal atau debt to equity swap.

Dahlan sebelumnya menghimbau kepada Direksi Merpati Nusantara agar tidak memikirkan  utang yang dimiliki maskapai penerbangan tersebut.

Jajaran direksi diminta fokus memikirkan kebelangsungan penerbangan Merpati  tanpa adanya bantuan modal pemerintah melalui penyertaan modal negara. (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.