Sukses

Indocement Cetak Penjualan Semen Tertinggi Sejak 2005

PT Indocement Tunggal Prakarsa mencatat penjualan semen di pasar domestik sebesar 17,9 juta ton pada 2012, atau tertinggi dalam sejarah sejak 2005.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berhasil membukukan kinerja keuangan positif di tahun lalu. Hal ini terlihat dari penjualan semen di pasar domestik yang menembus 17,9 juta ton atau tertinggi dalam sejarah sejak 2005.

"Penjualan semen tahun lalu lebih tinggi 16,1% menjadi 17,9 juta ton dari 2011 sebesar 15,4 juta ton dan tahun 2005 sebesar 9,6 juta ton. Sedangkan total kapasitas produksi semen perseroan sendiri hingga saat ini mencapai 18,6 juta ton,"  ujar Direktur Indocement Tju Lie Sukanto saat paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (13/3/2013).

Sayangnya, volume penjualan ekspor kian susut yang pada tahun lalu terjadi penurunan sebesar 84,5%. Dari 2011, ekspor sebesar 600 ribu ton menjadi 100 ribu ton. Penyebabnya, emiten berkode INTP ini fokus memenuhi permintaan konsumsi semen domestik yang pada 2012 mencapai 54,97 juta ton.

Meski demikian, anjloknya pengiriman ekspor masih dapat diimbangi dengan tingginya penjualan domestik, sehingga kondisi tersebut mendorong pangsa pasar perusahaan semen terbesar kedua itu merangkak naik menjadi 32% dari tahun sebelumnya 31,5%. Padahal, kata dia, pertumbuhan penjualan nasional justru melambat di angka 14,5%.

Sukanto menjelaskan peningkatan volume penjualan ini diiringi dengan kenaikan harga jual rata-rata sebesar 7% di 2012. Hasilnya, pertumbuhan gemilang itu mengerek laba bersih sepanjang pada periode Januari-Desember tahun lalu.

"Keuntungan bersih kami melonjak sebesar 32,3% dari Rp 3,60 triliun di 2011 menjadi Rp 4,76 triliun hingga akhir Desember 2012," ujarnya.

Raupan laba, menurut dia, ditopang dari pendapatan bersih yang dihimpun perusahaan semen terbesar kedua di Indonesia itu mencapai Rp 17,29 triliun pada tahun lalu atau naik 24,5% dibanding 2011 sebesar Rp 13,89 triliun. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.