Sukses

Jero Wacik Tak Restui Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg

Menteri ESDM Jero Wacik tidak merestui Pertamina untuk melakukan kenaikan harga elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram (kg), karena mempertimbangkan beban masyarakat.

Menteri Energi Sumber Daya Minera (ESDM) Jero Wacik tidak memberikan restu kepada PT Pertamina (Persero) untuk melakukan kenaikan harga elpiji non subsidi ukuran 12 kilogram (kg), karena mempertimbangkan beban masyarakat.

"Belum, sementara ini waktunya tidak tepat," kata Jero, seusai menghadiri peluncuran buku Penghematan Energi dan Air untuk siswa SD dan SMP, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (14/3/2013).

Jero menilai harga elpiji  12 kg secara rasional memang bisa baik. Namun ia khawatir hal itu akan membebani masyarakat karena sebelumnya pemerintah telah menaikkan tarif listrik mulai Januari 2013.

"Kami pikirkan rakyat, kalau menyangkut kepentingan rakyat tidak boleh gegabah," ujar Jero.

Menurut Jero, keputusan tersebut merupakan hasil kajian antara dirinya dengan Menteri Kordinator Perekonomian Hatta Rajasan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Jadi Pertamina akan tetap menanggung kerugian yang diperkirakan hingga Rp 5 triliun pada tahun ini atas penjualan gas elpiji 12 Kg.

"Setelah dikaji kemarin dengan kemenko dan BUMN, jadi Pertamina menanggung sedikit bebannya," ungkap Jero.

Pertamina sebelumnya memastikan bakal menaikkan harga elpiji 12 kg pada bulan ini. Harga elpiji non subsidi tersebut bakal naik Rp 25.400 menjadi Rp 95.600 per tabung.

"Bulan ini sudah pasti akan naik. Hanya masih tunggu timing kapan secara resmi dinaikkan," kata Vice President Corporate Communications Pertamina Ali Mundakir saat berbincang dengan Liputan6.com.

Menurut Ali, pihaknya tidak memerlukan izin dari pemerintah untuk menaikkan harga elpiji 12 kg karena komoditas tersebut bukan barang yang disubsidi pemerintah.

Dengan menaikkan harga elpiji 12 kg mulai Maret 2013, Pertamina bakal menekan kerugian dari penjualan elpiji pada tahun ini sebesar Rp 1,3 triliun.

"Meski naik, kami tetap rugi. Kenaikan harga hanya untuk menekan kerugian yang kami tanggung," jelas dia. (Ndw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini