Sukses

Pihak-pihak yang Jadi Korban Melonjaknya Harga Bawang

Mahalnya harga bawang membuat pengguna bumbu ini mengambil langkah seperti mengurangi porsi pembelian dan pemakaian bawang sehingga berpengaruh terhadap kualitas makanan.

Harga bawang putih dan merah yang meroket hingga lebih dari 50% saat ini, membuat semua pihak kelimpungan. Maklum, bawang merupakan komoditas bumbu utama bagi panganan di Indonesia.

Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi mengatakan kondisi ini membuat pengguna bumbu bawang mengambil langkah seperti mengurangi porsi pembelian dan pemakaian bawang.

Ini terjadi tidak hanya pada pemakai langsung maupun yang bergerak di sektor usaha. "Dampaknya akumulatif, tidak hanya ke bawang saja, tapi juga kualitas masakan di rumah tangga dan warung," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (15/3/2013).

Dia menilai, ketergantungan masyarakat terhadap bumbu bawang sangat besar. Komoditas pertanian ini juga tidak memiliki subtitusi lain. Sehingga memang dampak meroketnya harga bawang sangat besar.

Ketua Komite Tetap Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Thomas Darmawan menilai tingginya harga bawang karena kesalahan kebijakan dari pemerintah.

Dia menyebutkan pasokan bawang selama ini selain dari lokal juga dipasok dari impor. Pasokan lokal seperti dari Tegal dan Brebes di Jawa Tengah serta beberapa wilayah di Jawa Timur.

"Pemerintah sebaiknya mengkaji kembalin kebijakannya soal pengetatan impor yang mempengaruhi harga bawang tersebut," tandas Thomas.

Berikut ini pihak-pihak yang paling merasakan dampak kenaikan harga bawang:

1. Ibu rumah tangga
2. Pemilik usaha katering
3. Pemilik usaha rumah makan seperti warteg, rumah makan padang dan restoran
4. Industri Skala Kecil dan Menengah yang memproduksi kudapan seperti keripik dan lainnya
5. Industri skala besar seperti mi instan, snack dan lainnya. (Ndw/Nur)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.