Sukses

Airbus Bidik Pasar Indonesia

Salah satu produsen pesawat komersial terbesar di dunia, Airbus SAS membidik pasar Indonesia yang terus tumbuh.

Salah satu produsen pesawat komersial terbesar di dunia, Airbus SAS membidik pasar Indonesia yang terus tumbuh.

Indonesia dengan jumlah populasi 240 juta penduduk dan ekonomi yang tumbuh di atas 6% per tahun merupakan pasar yang menarik bagi perseroan.

Apalagi, saat ini  tingkat penggunaan pesawat terbang sebagai alat transportasi di Indonesia cukup rendah sehingga peluang industri penerbangan untuk tumbuh masih terbuka lebar.

"Dari lima orang di Indonesia, hanya satu orang dalam setahun yang menggunakan pesawat terbang. Sementara jika dibandingkan dengan New Zealand, misalnya, di sana setiap tahun rata-rata 2 orang memakai pesawat terbang," jelas Chief Operating Officer Customer Airbus, Jhon Leahy di Toulouse, Prancis, Senin (18/3/2013).

Indonesia dengan pasar yang besar diakuinya bakal menjadi kunci dari pertumbuhan industri penerbangan dunia.

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17 ribu pulau membutuhkan transportasi udara. Jumlah penumpang pesawat tumbuh 6,4% dalam 10 tahun ke depan.

"Kurang dari 10% dari total populasi menggunakan pesawat komersial," ungkap dia.

Airbus memperkirakan kebutuhan pesawat penumpang dan pesawat kargo dunia mencapai 28.200 armada atau bernilai hampir US$ 4 triliun dalam 20 tahun ke depan.

Dengan berbagai kategori ukuran, yaitu 1.710 untuk pesawat sangat besar, 6.970 untuk pesawat berlorong ganda berbadan lebar dan 19.520 pesawat berlorong kategori tunggal.

Dari total permintaan global tersebut, Airbus memprediksi permintaan maskapai-maskapai penerbangan di kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia mencapai angka 9.870 untuk pesawat penumpang dan kargo baru senilai US$ 1,6 triliun.

"Ini lebih besar daripada Eropa dan Amerika Utara. Dilihat dari nilainya, wilayah ini mewakili 40% dari pasar global untuk pesawat baru," tutur dia.

Asia Pasifik merupakan salah satu pasar utama Airbus, yang mewakili 31% dari seluruh pesanan yang diterima Airbus hingga saat ini. Hingga kini terdapat lebih dari 2.100 pesawat Airbus yang digunakan untuk daerah ini, di bawah 97 maskapai, dengan lebih dari 1.800 sedang dipesan.

"Ini merefleksikan pentingnya wilayah Asia pasifik sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat untuk pesawat sipil," ungkap dia.

Saat ini Airbus tercatat memasok pesawat terbang untuk sejumlah maskapai nasional seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Air Asia Indonesia, Mandala Air dan Citilink. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.