Sukses

Sampai Februari, RI Masih Menyisakan Utang Rp 592 Triliun

Tahun 2013 baru berjalan dua bulan, namun utang pemerintah terbilang masih cukup tinggi. Data Kemenkeu menunjukan, posisi pinjaman sampai Februari 2013 masih mencapai Rp 594,1 triliun.

Tahun 2013 baru berjalan dua bulan, namun utang pemerintah terbilang masih cukup tinggi. Data Kementerian Keuangan menunjukan, posisi pinjaman Indonesia sampai Februari 2013 masih mencapai Rp 594,1 triliun. Jepang dan Bank Dunia menjadi kreditur paling murah hati bagi Indonesia. 

Data Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jumat (22/3/2013), porsi pinjaman pemerintah sampai Februari 2013 yang berasal dari utang luar negeri mencapai Rp 592,27 tirliun.

Sumber utang luar negeri pemerintah tersebut berasal dari pinjaman bilateral dengan porsi Rp 340,7 triliun, multilateral Rp 227,31 triliun, komersial Rp 23,92 triliun, dan suppliers Rp 0,35 triliun.

Dari pinjaman bilateral, Jepang menjadi kreditur paling murah hati dengan memberikan utang sebesar Rp 238,29 triliun atau 40,1% dari seluruh total pinjaman. Diikuti Prancis Rp 21,2 triliun, Jerman Rp 19,84 triliun, dan pinjaman bilateral lainnya Rp 61,37 triliun.

Sementara untuk pinjaman multilateral, sumber kreditur yang telah mengucurkan pinjaman berasal dari Bak Dunia Rp 122,05 tirliun atau, ADB Rp 98,21 triliun, IDB Rp 4,95 triliun, dan multilateral lainnya Rp 2,09 triliun,

Selain dari kreditur yang selama ini menjadi pemberi pinjaman pemerintah, pasokan utang Indonesia juga diperoleh dari sumber komersial yang nilainya mencapai Rp 23,912 triliun.

Kemenkeu juga melaporkan sumber pinjaman pemerintah ada yang berasal dair dalam negeri. Meski porsinya cukup kecil yaitu 0,3%, pemerintah bisa menambah utang sebesar Rp 1,82 triliun. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini