Sukses

22 Kereta Pesanan Dinas Perhubungan Masih Nangkring di INKA

PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero) atau INKA merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kebagian tugas memproduksi kereta. Baik kereta penumpang maupun barang di Indonesia.

PT Industri Kereta Api Indonesia (Persero) atau INKA merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kebagian tugas memproduksi kereta. Baik kereta penumpang maupun barang di Indonesia.

Pada Jumat (22/3) ini, Liputan6.com berkesempatan mengunjungi pabrik PT INKA yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso No. 71, Madiun.

Dalam pabrik seluas 22,5 hektare inilah, INKA menjalankan pesanan-pesanan kereta tidak hanya dari domestik tapi juga luar negeri.

Sebelum masuk lebih jauh ke dalam pabrik, suasana kental sudah terlihat dari luar ruangan. Ini tercermin dari tampilan miniatur lokomotif masa lampau. Saat masuk ke sebuah ruangan, baru terlihat aktifitas desain kereta.  

Pada gedung lainnya, terlihat kesibukan pembuatan kereta  yang menjadi Ikon Kota Madiun ini. Percikan bunga-bunga api dan bebunyian lempeng baja yang timbul dari sebuah alat pukul, mewarnai setiap sudut ruangan. Belum lagi lengkap dengan balada pekerja memakai pelindung kepala yang lalu lalang.

Mereka beraktifitas sesuai bidang masing-masing. Ada yang asyik mengutak-atik komponen listrik, mengelas, memasing roda ke badan hingga sibuk mengecet badan kereta. Jumlah pekerja INKA saat ini mencapai 859 orang dari berbagai bidang keahlian.

Di sela kesibukan pekerja tersebut, terlihat 22 kereta yang rapi dibangun. Terdapat pula 2 rangkaian kereta yang terlihat kokoh dan sepertinya siap dikirim.

Syarief Hasari, Kepala Divisi Pabrikasi PT INKA, menjelaskan 22 kereta tersebut merupakan pesanan Dinas Perhubungan (Dishub) yang seharusnya diambil sebelum Lebaran pada tahun 2012 lalu.

"Tidak tahu kenapa (belum diambil) tapi katanya akan diambil pada sebelum Lebaran tahun ini," jelas dia.

Selain rangkaian kereta, adapula 3 loko atau kepala kereta yang sudah jadi. Loko ini merupakan bagian dari 5 unit pesanan dari Dinas Perhubungan.

Ternyata harga loko ini cukup mahal, sekitar Rp 30 miliar per unitnya. "Loko ini masih dalam tahap uji coba" jelas Syarief.

Khusus terkait produksi loko ini, INKA baru menyelesaikan pembangunan gedung baru yang akan menjadi lahan produksi loko.

Rencananya, pabrik atau yang disebut workshop loko senilai Rp 40 miliar tersebut akan mulai beroperasi pada April.

INKA sengaja membangun lokasi workshop baru untuk memperbanyak produksi. Diharapkan produksi Loko INKA naik dari 2 unit menjadi 3 unit per bulan.

INKA berdiri sejak 29 Agustus 1981 hingga sekarang, telah berhasil mencoba eksis dan berkembang sebagai sebuah Industri Kereta Api terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Tahun 1982 PT INKA mengawali proses produksi. (Yas/Nur)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.