Sukses

Terimakasih Airbus untuk Lion Air

Di hanggar Airbus di Bandara Toulouse Blagnac, berjejer 320 karyawan yang berdiri rapi di depan pesawat Airbus yang didesain khusus buat Lion Air untuk ucapkan terimakasih.

Di hanggar Airbus di Bandara Toulouse Blagnac, berjejer 320 karyawan pesawat Airbus yang mengenakan kaos biru bertuliskan Airbus A320. Ratusan karyawan itu berdiri rapi di depan pesawat Airbus yang didesain khusus buat Lion Air untuk ucapkan terima kasih.

Karyawan pria dan wanita nampak bersemangat menyambut sang tamu 'besar' yang datang dari Indonesia. Terlihat juga karyawan wanita yang duduk di kursi roda. Tamu yang disambut itu tak lain adalah sang pembeli Rusdi Kirana, bos maskapai penerbangan nasional Lion Air.

Saat turun pesawat dari Paris, sang Bos Lion Air langsung membalas lambaian tangan dari para karyawan Airbus. Rusdi terlihat sumringah saat membaca tulisan 'Thank You' di badan pesawat Airbus untuk LionAir tersebut.

Kata Thank You cukup menyiratkan suatu pesan penting karena pembelian pesawat senilai US$ 24 miliar ini, tentu saja telah ikut membantu perekonomian Prancis yang sedang dihajar krisis. Oleh karena itu, penandatanganan pemesanan pesawat ini langsung disaksikan  Presiden Prancis Francois Hollande.

Rusdi lalu menyambangi karyawan Airbus yang sudah berdiri rapi tersebut dan menyalami beberapa karyawan itu.

Karyawan Airbus berteriak dan bertepuk tangan saat melihat satu persatu rombongan turun dari pesawat, tak peduli dinginnya udara yang minus 3 derajat celcius.

Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana menyalami karyawan Airbus yang menunggunya, bahkan dia sempat berfoto-foto dengan mereka. Cukup singkat memang pertemuan itu, namun tampak terlihat hangat.
 
Rusdi dan rombongan wartawan mengunjungi kantor pusat Airbus di Toulouse usai menghadiri seremoni penandatanganan pembelian 234 pesawat Airbus jenis A320 di Istana Elysee, Paris, Prancis.

Perjalanan menuju Toulouse dari Paris butuh waktu sekitar satu jam dengan mengggunakan pesawat Airbus A319 yang dicarter khusus untuk rombongan.

Menurut Presiden Prancis Francois Hollande, pembelian pesawat ini merupakan kontrak bersejarah bagi industri penerbangan Prancis. "Penandatanganan kontrak ini bisa membantu mendorong penciptaan lapangan kerja, tidak hanya di Perancis tapi juga Eropa," ungkap Hollande.

Setelah mengambil gambar, rombongan kemudian menuju ke lantai dua gedung, yaitu  tempat konferensi pers dilaksanakan. Sejumlah media lokal dan asing telah memenuhi ruangan.

Lagi-lagi miniatur pesawat airbus berlogo Lion Air mejeng di sebelah panggung. Sebelumnya, miniatur pesawat ini juga muncul di meja penandatanganan kontrak pemesanan pesawat terbang Airbus di Istana Elysee.

Rusdi duduk di atas panggung di dampingi oleh Chief Operating Officer Customer Airbus, Jhon Leahy.  Dalam paparan tersebut, Leahly memaparkan soal prospek bisnis penerbangan dunia dan alasan kenapa perseroan membidik pasar Indonesia.

Seusai menghadiri konferensi pers, Rusdi kemudian berbincang-bincang dengan jurnalis asal Indonesia. Saat ditanya dari mana pelopor penerapan konsep penerbangan berbiaya murah (low cost carrier) di Indonesia ini mendapatkan uang ratusan triliun untuk membeli pesawat tersebut?

Dengan santai Rusdi mengaku dirinya tidak mengeluarkan kocek sedikitpun. Seluruh pendanaan pembelian pesawat berasal dari pinjaman yang berasal dari lembaga keuangan Eropa yang mengurus kredit ekspor (ECA), dengan suku bunga murah dan bertenor 12 tahun.

"Ini namanya bagaimana dagang tanpa modal. Kalau dagang dengan modal, bukan pedagang namanya," tuturnya. (Ndw/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.