Sukses

PGN Beli Pipa Baja Senilai Rp 352 Miliar

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mendapat pasokan pipa baja senilai US$ 36 juta atau setara Rp 352 miliar dari KSO PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT KHI Pipe Industries, dan PT Indal Steel Pipe.

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk akan mendapatkan pasokan pipa baja sekitar US$ 36 juta atau setara Rp 352 miliar dari KSO PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT KHI Pipe Industries, dan PT Indal Steel Pipe.

Menurut Direktur Teknologi dan Pengembangan PGN, Djoko Saputro, pengadaan pipa baja tersebut dialokasikan untuk proyek pengembangan jaringan distribusi Bitung-Cimanggis sepanjang 90 kilometer (km). 
 
"Diameter pipa tersebut sebesar 24 inchi dan nilainya mencapai lebih dari US$ 36 juta," ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (24/3/2013).
 
Djoko menuturkan pengadaan pipa dalam rangka mengembangkan infrastruktur gas bumi, terutama di Jawa Bagian Barat sebagai garda depan transformasi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi.
 
Proyek distribusi Bitung-Cimanggis merupakan kelanjutan kedua jaringan distribusi utama yang akan menghubungkan dengan jaringan distribusi eksiting dari Muara Bekasi-Cimanggis.
 
Di samping itu, PGN tengah merampungkan proyek pembangunan jaringan distribusi Cikande-Bitung (CP3B). Jaringan tersebut merupakan bagian dari proyek distribusi Bojonegara-Bitung, di mana distribusi Bojonegara-Cikande (CP3A) telah beroperasi pada tahun lalu.
 
"Progress konstruksi CP3B saat ini sudah lebih dari 55 %. Karena kedua jalur itu (Cikande-Bitung) akan memperluas jangkauan penyaluran gas bumi dari pipa transmisi SSWJ yang mengalir melalui Stasiun Bojonegara," terang Djoko.
 
Selanjutnya, gas bumi akan disalurkan ke pelanggan melalui offtake di Cikande dan Bitung. Ke depan, kata dia, jaringan distribusi dari Bojonegara-Cimanggis dapat menyalurkan gas bumi dengan kapasitas maksimum sampai 216 juta kaki kubik per hari (mmscfd)
 
"Sedangkan penyaluran melalui offtake Cikande dan Bitung sebesar 148 mmscfd serta distribusi ke pipeline Bitung-Cimanggis sebesar 68 mmscfd," paparnya. 
 
Djoko menjelaskan jaringan distribusi tersebut sangat vital untuk meningkatkan kehandalan penyaluran gas di Jawa Bagian Barat, yang meliputi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat serta dapat menjangkau pasar-pasar baru. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.