Sukses

Pengusaha Setuju Agus Tak Prioritaskan Program Redenominasi

Pandangan Gubernur Bank Indonesia (BI) Terpilih Agus Martowardojo yang tidak akan tergesa-gesa melaksanakan program redenominasi (penyederhanaan nol) rupiah mendapatkan reaksi persetujuan dari pengusaha.

Pandangan Gubernur Bank Indonesia (BI) Terpilih Agus Martowardojo yang tidak akan tergesa-gesa melaksanakan program redenominasi (penyederhanaan nol) rupiah mendapatkan reaksi persetujuan dari pengusaha.

Pada Senin (25/3) lalu, Agus Martowardojo mengaku tidak akan memprioritaskan program redonominasi rupiah  seperti yang dilakukan Gubenur BI Darmin Nasution, dengan pertimbangan melihat kondisi ekonomi dunia yang belum membaik. Dia khawatir redenominasi justru dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Perindustrian, Riset dan Teknologi mengaku sepakat dengan pandangan Agus Martowardojo tersebut.

"Saya termasuk anggota KADIN yang menilai tidak perlu redenominasi, karena hanya akan menyebabkan terjadinya inflasi. Jadi saya setuju jika Pak Agus bilang tidak akan fokus," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (27/3/2013).

Dia mempertanyakan apakah BI bisa menjanjikan jika hal ini akan berjalan dengan baik tanpa menimbulkan gejolak apapun.

Pasalnya, kebijakan redenominasi dinilai belum bisa sepenuhnya dipahami masyarakat kebanyakan. "Akibat atau dampaknya nanti secara psikologis. Tidak semua rakyat tahu, kita saja belum begitu paham," tegas dia.

Demikian pula Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Franky Sibarani mengatakan jika pemerintah sebaiknya terlebih dulu menggelar uji coba atau pilot project sebelum memutuskan pelaksanaan redenominasi di masyarakat.

"Redenominasi setuju belum perlu sekarang, saya dukung sikap Pak Agus perlu setidaknya 2 sampai 3 tahun penerapan itu baru dilakukan," tutur dia.

Dia menilai sangat penting dilakukan sosialiasi dan semacam uji coba di kawasan tertentu sebagai tolak ukur untuk menerapkannya secara nasional. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini