Harga Bawang Merah Sudah Stabil di Sulawesi Tenggara

Tak semua daerah merasakan lonjakan harga bawang dan cabai. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam mengaku harga bawang merah dan cabai rawit merah masih stabil di daerahnya.

"Pukulan harga bawang merah dan cabai tidak terasa ke daerah, terutama Sultra," kata dia, Kamis (28/3/2013).

Dia mengaku, harga bawang merah memang pernah mencapai titik tertinggi beberapa pekan lalu sekitar Rp 40 ribu per kilogram (kg).  Tapi sejak akhir-akhir ini, harga bawang merah sudah normal kembali di angka Rp 20 ribu per kg .

Begitupula dengan harga cabai rawit merah yang menurutnya, masih berada di kisaran Rp 20 ribu per kg. Kestabilan harga komoditas pertanian tersebut, menurut dia, karena jalur distribusinya yang merata.

"Distribusi cabai dan bawang merah banyak dari daerah Makassar dan Maluku. Selain itu, pasokan terpenuhi, jadi masih aman meski di daerah Sultra masih kerap dilanda hujan," tukas dia.   

Wakil Gubernur Provinsi Banten, Rano Karno pernah menyatakan, pemicu kenaikan harga bawang merah murni karena kurangnya pasokan dari sentra produksinya di Brebes, Jawa tengah.

"Kalau sekarang kan memang masih musim hujan, jadi kegiatan menanam biasanya berhenti dulu daripada harus menanggung gagal panen. Karena cuaca sangat berpengaruh besar bagi aktivitas petani," jelasnya.

Selain itu, dia meminta pemerintah agar memberikan subsidi kepada para petani, seperti benih, pupuk dan lainnya supaya meningkatkan produktivitas petani.

"Harus ada subsidi bagi petani, karena kalau tidak akan semakin memberatkan beban petani. Sebab melambungnya harga bawang putih, bawang merah sama sekali tidak menguntungkan petani," tegas Rano.(Fik/Nur)