Banyak Dicari, TKI di Qatar Bisa Bergaji US$ 10 Ribu Sebulan

Melihat animo dan kebutuhan besar pengguna tenaga kerja Indonesia di Qatar, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membuka stand di ajang Kongres Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sedunia di Doha, Qatar.

BNP2TKI mengklaim menjadi satu-satunya lembaga pemerintah yang hadir dalam kongres Kadin sedunia tersebut.

"Undangan itu saya terima langsung pada saat bertemu dengan panitia Kongres pada forum International Employment Business Meeting (EMB) BNP2TKI di Qatar, Rabu 27 Maret lalu," ujar Kepala BNP2TKI, Moh Jumhur Hidayat dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.

Jumhur menjelaskan, undangan agar lembaganya membuka stand di ajang berskala internasional tersebu dikarenakan banyak permintaan tenaga kerja profesional baik semi skill maupun skill. Hal ini diketahui dari sejumlah gelaran forum employment business meeting (EMB) yang dilaksanakan BNP2TKI.

Selain mendapat undangan khusus, panitian Kongres Kadin Sedunia juga memberikan stand gratis bagi BNP2TKI.

Pada kesempatan kongres tersebut, BNP2TKI selain membawa brosur juga akan melibatkan Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), asosiasi profesi dan pemangku kebijakan penempatan terkait lainnya.

"Kami akan diberikan kesempatan untuk memaparkan kepada 150 negara potensi ketersediaan TKI profesional yang siap ditempatkan " ujarnya.

Jumhur mencontohkan, di Qatar saja banyak TKI profesional yang bekerja di sektor minyak dan gas bumi (Migas) dengan gaji US$10.000-15.000 per bulan.

Pada saat kunjungan ke Qatar Kepala BNP2TKI sempat berdialog dengan para pekerja di sektor perminyakan. "Ada ribuan TKI profesional di Qatar," ungkap Jumhur.(Shd)