Sukses

Blue Bird Rambah Jalanan Kuala Lumpur & Singapura

Blue Bird Group, mengaku tengah menyasar ekspansi bisnis hingga ke kawasan regional Asia Tenggara. Pangsa pasar luar negeri yang bakal menjadi bidikan perusahaan diantaranya Kuala Lumpur, Malaysia.

Perusahaan jasa angkutan, Blue Bird Group, mengaku tengah menyasar ekspansi bisnis hingga ke kawasan regional Asia Tenggara. Pangsa pasar luar negeri yang bakal menjadi bidikan perusahaan diantaranya Kuala Lumpur, Malaysia.

"Kami ingin menjadi perusahaan terbuka, maka dari itu perlu tranformasi yang cukup drastis. Kalau IPO pastinya mengincar pasar domestik dan luar, gak hanya kami perusahaan lain begitu juga," kata Komisaris Blue Bird Group, Bayu Priawan Djokosoetono, disela Otomotif Summit "Indonesia manufakturing ritel distribution and automotive summit 2013" di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (3/4/2013).

Bayu mengakui pangsa pasar angkutan jenis taksi di Negeri Jiran tersebut tergolong cukup besar. Untuk layanan yang diberikan kepada konsumen, keberadaan taksi di Malaysia belum memenuhi syarat untuk level kota metropolitan.

Ia menambahkan, selain di Kuala Lumpur, Blue Bird Group juga akan mencoba menembus pangsa pasar di Singapura.

Namun untuk saat ini, Bayu mengaku perusahaan masih akan tetap fokus pada pasar dalam negeri. Di Indonesia, ketersedian sarana transportasi yang dimiliki diakui belum memadai. "Kami akan fokus ke dalam negeri seperti Sumatera Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi," katanya.

Guna mendukung langkah ekspansi domestik tersebut, perusahaan akan menambah 15 ribu armada taksi baru. "Tapi kebutuhan armada tersebut untuk pangsa pasar nasional," tambahnya.

Terkait rencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bayu menegaskan perusahaan masih berharap bisa menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Meski belum menetapkan waktu pelaksanaan, IPO Blue Bird diharapkan berlangsung pada akhir tahun atau setidaknya awal 2014.

Seperti diketahui, laman Reuters mengungkapkan manajemen Blue Bird telah menunjuk Credit Suisse AG dan UBS AG sebagai penjamin emisi untuk menawarkan sahamnya yang senilai US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,37 triliun.

Perusahaan Blue Bird akan melepas 20%-40% sahamnya sekitar pertengahan tahun 2013 ini. Rencana penawaran saham umum perdana (IPO) Blue Bird yang merupakan salah satu yang ditunggu investor Asia Tenggara. Karena bisa memberikan dorongan kepada indeks harga saham gabungan (IHSG) ke rekor yang tertinggi. (Dis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini