Sukses

Harga Minyak Turun Lagi di Akhir Pekan

Harga minyak turun di bawah US$ 93 per barel pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lemah meragukan kekuatan ekonomi AS.

Harga minyak turun di bawah US$ 93 per barel pada perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lemah meragukan kekuatan ekonomi AS.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEY) turun US$ 56 sen menjadi US$ 92,7 per barel. Harga minyak telah melemah 5% sejak penutupan Selasa di level US$ 97,19 per barel.

Sementara harga minyak mentah Brent, yang menjadi patokan internasional, juga anjlok US$ 2,19 ke level US$ 104,15 per barel di Bursa ICE Futures, London. Ini adalah penutupan terendah sejak Juli tahun lalu. Harga minyak turun tiga hari berturut-turut.

Seperti dikutip dari Tulsa World, Sabtu (6/4/2013), minyak jatuh awal pekan ini setelah Departemen Energi melaporkan stok minyak AS berada pada level tertinggi sejak 1990, meskipun kilang-kilang di negeri Paman Sam itu mulai meningkatkan produksi bensin menyambut musim panas.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan jumlah pekerjaan di AS bertambah 88 ribu pada Maret, paling sedikit dalam sembilan bulan dan setengah dari perkiraan analis. Perlambatan mungkin menandakan ekonomi akan melemah musim semi ini.

Ketika ekonomi melambat, kegiatan distribusi dan wisata yang menggunakan bahan bakar bensin, diesel dan bahan bakar jet berkurang sehingga melemahkan permintaan untuk minyak mentah yang dibutuhkan untuk membuat bahan bakar tersebut.

Presiden perusahaan konsultan energi Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch memperkirakan harga minyak bakal tetap melemah dalam beberapa minggu mendatang. Seiring dengan apa melambatnya ekonomi AS, pertumbuhan ekonomi di negara berkembang tampaknya  juga akan sedikit melambat dan ekonomi Eropa terus berjuang. Pada saat yang sama, pasokan minyak di AS dan Eropa cukup tinggi.

Harga bensin eceran AS turun US$ 1 sen menjadi US$ 3,63 per galon.  Sementara harga gas alam telah meningkat dengan cepat dalam beberapa bulan terakhir karena cuaca dingin yang menyelimuti AS pada Maret hingga awal April. Setengah dari rumah AS menggunakan gas alam untuk bahan bakar pemanas.

Harga gas alam naik 4,6% menjadi US$ 4,13 per seribu kaki kubik. Angka ini merupakan penutupan tertinggi untuk gas alam sejak Agustus 2011. Harga telah dua kali lipat menanjak sejak tahun lalu. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini