Sukses

Beli Sekarang! Harga Emas Tembus Level Tertinggi di Akhir Tahun

Lembaga Konsultan Logam Internasional, GFMS memprediksi harga emas menuju US$ 1.850 per ounce, atau berada di level tertinggi pada akhir tahun ini.

Lembaga Konsultan Logam Internasional, GFMS memprediksi harga emas menuju US$ 1.850 per ounce, atau berada di level tertinggi pada akhir tahun ini. Hal itu merespons stimulus moneter Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan kekhawatiran krisis utang Eropa yang mendorong meningkatnya permintaan terhadap logam mulia.

Emas akan tetap menjadi sarana yang berguna dalam diversifikasi cadangan dan lindung nilai dari buruknya mata uang.

Seperti dikutip dari Business Report, Sabtu (6/4/2013), investasi dunia pada tahun lalu tercatat turun hingga 1,8%, atau level terendah dalam empat tahun.  Harga emas naik selama 12 tahun dan meningkat dua kali lipat sejak 2008, setelah Bank Sentral AS menambah stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Harga emas turun pada awal tahun ini akibat adanya keyakinan pemulihan ekonomi dunia dan perdebatan soal kelanjutan stimulus moneter The Fed.

Sementara IMF memprediksi ekspansi global akan naik menjadi 4,1% pada tahun depan, dari tahun ini yaitu 3,5%.

"Meskipun kami sudah memilki beberapa angin segar dari kebijakan The Fed, tapi sulit melihat bahwa pelonggaran itu akan bertahan hingga 2014,"ungkap kepala penelitian logam mulia GFMS,Neil Meader.

Harga emas turun 7,3% menjadi US$ 1.552,78 per ounce di London pada tahun ini. Angka ini di bawah rata-rata pergerakan tahun lalu US$ 1.669 dan memiliki level tertinggi di harga US$ 1.921,51 pada September 2011.

Investasi emas dunia merosot ke 1.605 ton pada tahun lalu. Namun nilainya masih naik secara berturut-turut dengan rekor US$ 85 miliar. Permintaan turun sebesar 998 ton dan penjualan resmi koin juga menurun 18% ke level terendah selama 4 tahun, di mana tahun lalu sebesar 200 ton.

Data yang berhasil dikumpulkan oleh Bloomberg mencatat, investor menjual sekitar 195,1 ton dari produk exchange-trader sejak kepemilikan emas mencapai rekor pada bulan Desember. Mereka saat ini memiliki 2437,4 ton.

Menurut GFMS, permintaan perhiasan menurun 4,2% ke level terendah dalam tiga tahun dari 1.893 ton di Eropa dan jatuh pada level terendah selama tiga tahun di India.

GFMS juga memperkirakan pembelian bank sentral meningkat 16% ke level tertinggi 48 tahun terakhir dari 532 ton tahun lalu. Sedangkan pembeli diperkirakan berjumlah 150 ton pada setiap kuartal di tahun ini.

"Bank-bank sentral di negara berkembang diperkirakan akan terus membeli emas," tulis GFMS dalam laporannya. (Yaz/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.