Sukses

Kimia Farma akan Rilis Obat Diabetes Pertama di Indonesia

Kimia Farma memastikan akan meluncurkan satu item obat herbal dengan dua manfaat sekaligus untuk mengobati kolesterol dan diabetes pada saat HUT RI.

PT Kimia Farma Tbk terus memacu pengembangan varian obat bagi masyarakat Indonesia, termasuk obat berbahan dasar tumbuhan alami. Tahun ini, emiten farmasi berkode KAEF itu memastikan akan meluncurkan satu item obat herbal dengan dua manfaat sekaligus.

"Kami sedang mengembangkan obat herbal untuk mengobati kolesterol dan diabetes. Jadi satu jenis obat bisa mengobati dua penyakit," kata Direktur Utama Kimia Farma, Rusdi Rosman saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (7/4/2013).

Dia mengklaim, jika obat herbal produksinya itu merupakan yang pertama di Indonesia. "Obat diabetes dan kolesterol ini akan menjadi satu-
satunya obat herbal berstandar di tanah air. Karena obat yang lain berbahan kimia," ucapnya.

Obat tersebut, terang Rusdi, berbahan baku buah pala yang dapat dengan mudah dijumpai di seluruh daerah di Indonesia. Hal ini dibuktikan melalui penelitian bersama tim dari Universitas Padjajaran, Bandung.

"Uji pre klinis sudah selesai, dan sekarang masuk ke proses uji klinis dengan penelitian yang melibatkan 100 orang. Kalau tahapan ini sukses, selanjutnya meminta izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," jelasnya.

Rusdi mengaku, proses dari uji klinis hingga perolehan izin BPOM memakan waktu selama 6 bulan. Sehingga pada saat Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2013 bisa diluncurkan.

"Tapi pada saat itu, kami baru akan merilis obat herbal yang dapat mencegah kolesterol dan diabetes. Lalu meningkat menjadi obat Fitofarmaka yang sudah bisa menyembuhkan, bukan mencegah lagi dan akan hadir setelah 6 bulan proses tadi," paparnya.

Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alam yang dapat disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar. Dan ditunjang pula dengan bukti ilmiah.(Fik/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini