Sukses

Target Belanja Pemerintah Tahun Depan Naik Jadi Rp 561,2 triliun

Pemerintah mengalokasikan anggaran belanja pemerintah atau kementerian dan lembaga (K/L) tahun 2014 sebesar Rp 561,2 triliun pada 2014. Alokasi anggaran ini meningkat dibandingkan 2011 yang sebesar Rp 541,4 triliun.

Pemerintah mengalokasikan anggaran belanja pemerintah atau kementerian dan lembaga (K/L) tahun 2014 sebesar Rp 561,2 triliun pada 2014. Alokasi anggaran ini meningkat dibandingkan 2011 yang sebesar Rp 541,4 triliun.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana, menyebutkan anggaran tersebut tertuang dalam Pagu Indikatif 2014 yang sudah dicanangkan pemerintah.

"Dalam pagu indikatif 2013, dianggarkan belanja pemerintah Rp 541,4 triliun, tapi disetujui dalam APBN oleh DPR sebesar Rp 594,6 triliun. Sedangkan tahun depan Rp 561,2 triliun," ujar dia saat rapat koordinasi RKP dan Pagu Indikatif 2014, Senin (8/4/2013).

Dari total Rp 561 triliun, sudah termasuk anggaran pendidikan. Saat ini volume pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 mencapai Rp 1.900 triliun atau melonjak dari tahun lalu sebesar lebih dari Rp 1.680 triliun.

"Ada porsi kenaikan anggaran pendidikan menjadi 20%, karena Pak Presiden dalam instruksinya berharap agar pendidikan memiliki dampak bagi pengentasan kemiskinan," tutur dia.

Armida mengaku, pemerintah berupaya keras untuk menurunkan angka kemiskinan menjadi 10% pada tahun depan. Oleh sebab itu, pihaknya akan memperkuat program pengentasan kemiskinan, seperti penyaluran beras miskin (raskin) beasiswa siswa miskin, PNPM, dan lainnya.

"Di luar pagu indikatif 2014, kami sudah mengalokasikan Rp 5,8 triliun untuk program pengentasan kemiskinan, termasuk mempekuat penyaluran raskin," jelas dia.

Namun karena keterbatasan tambahan anggaran 2014, jelas Armida, pendanaan terlebih dahulu dilakukan melalui tiga langkah, yakni efisiensi anggaran, refocusing program dan kegiatan, serta memprioritaskan tambahan pendanaan pada isu-isu strategis," pungkas dia. (Est/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini