Sukses

Usulan Ditolak, Pertamina Tetap Ngotot Naikkan Harga Elpiji 12 Kg

Meski tak mendapat restu dari pemerintah untuk menaikkan harga elpiji 12 kg, Pertamina tetap merayu pemerintah agar mengizinkan perseroan menyesuaikan harga elpiji non subsidi tersebut.

Meski tak mendapat restu dari pemerintah untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg), PT Pertamina (Persero) tetap merayu pemerintah agar mengizinkan perseroan menyesuaikan harga elpiji non subsidi tersebut.

"Usulan kenaikan elpiji sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu, tapi kami berupaya meyakinkan pemerintah agar dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa menaikkan harga elpiji," ucap Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (8/4/2013).

Pasalnya jika tidak dinaikkan, perseroan bakal menanggung rugi hingga Rp 5 triliun pada tahun ini akibat menjual elpiji 12 kg di bawah harga pasar. Hingga kuartal I 2013, BUMN di sektor migas itu mengklaim menanggung kerugian Rp 1 triliun.

Selain kerugian, pertimbangan lain adalah karena sebagian besar konsumen elpiji 12 kg merupakan masyarakat golongan mampu sehingga tidak layak memperoleh subsidi.

"Pengusaha yang punya restoran, kafe bahkan orang-orang asing merupakan konsumen setia dari elpiji 12 kg," terangnya.

Namun dalam hal ini, Hanung menuturkan akan mempertimbangkan kembali situasi maupun daya beli masyarakat sebagai acuan untuk menaikkan harga elpiji 12 kg.

"Kami belum tahu waktu yang tepat untuk menaikkan harga, sebab kami masih ingin lihat situasi dan konsen dengan daya beli masyarakat saat ini. Jadi lihat waktu yang tepat," pungkas dia. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.