Sukses

RI Tetap Perlu Waspadai 3 Hal Dampak Krisis Global

Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo menyebutkan ada tiga hal yang perlu diwaspadai Indonesia terkait gejolak ekonomi dunia.

Perekonomian dunia yang melemah saat ini membuat neraca keuangan Indonesia rentan mengalami gangguan. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo menyebutkan ada tiga hal yang perlu diwaspadai Indonesia terkait gejolak ekonomi dunia.

"Pertama, resesi ekonomi membuat Indonesia berpotensi mengalami risiko defisit fiskal. Kedua, tekanan pada neraca pembayaran dan terakhir adalah inflasi," ujar Menkeu pada acara Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Selasa (9/4/2013).

Dalam pengelolaan fiskal, dia menjelaskan, pemerintah berkomitmen memegang teguh rasio utang terhadap growth domestic product (GDP) yang terus merangkak turun menjadi 24% saat ini dari tahun 2001 sebesar 90%.

Namun meski pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini terbilang kuat, Agus mengatakan, pemerintah telah mengoreksi target pertumbuhan ekonomi 2013 menjadi 6,5% dari pagu 6,8%.

"Realisasi nilai tukar rupiah mencapai Rp 9.700, dan lifting minyak mentah 850 ribu barel per hari. Sehingga subsidi energi perlu disikapi dalam waktu dekat," tutur dia.

Kendati demikian, Agus mengaku kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) subsidi belum dapat diputuskan, karena wajib mempertimbangkan berbagai aspek, seperti jumlah penduduk sebanyak 200 juta jiwa dan sebagainya.

Hal lain yang perlu diwaspadai, menurutnya, adalah terkait inflasi. "Jangan sampai bawang, cabai menyumbang inflasi lagi, dan harus diperbaiki dengan kebijakan yang tepat sebagai langkah pengendalian inflasi," tukasnya.

Paling penting, dia menghimbau kepada Kementerian dan Lembaga agar menggunakan anggaran belanja pemerintah untuk memperbaiki sektor sesuai dengan fungsinya. Karena alokasi belanja pemerintah tahun ini meningkat dibanding tahun lalu, mengingat pagu indikatif APBN pun mengalami lonjakan sekitar Rp 1.700 triliun pada 2013 dan tembus Rp 1.900 di tahun depan.(Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini