Sukses

Ada Pilihan Kenaikan Harga BBM Subsidi Dilakukan Secara Berkala

Kementerian ESDM tengah mengkaji sejumlah opsi untuk menekan subsidi BBM dalam APBN. Salah satu opsi yang digodok adalah menaikkan harga BBM subsidi secara berkala.

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah mengkaji sejumlah opsi untuk menekan subsidi bahan bakar minyak (BBM) di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Salah satu opsi yang digodok adalah menaikkan harga BBM subsidi secara berkala.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menuturkan saat ini pemerintah memang telah menerapkan kebijakan pelarangan konsumsi BBM subsidi untuk kendaraan dinas, mobil pengangkut barang hasil tambang, perkebunan dan kehutanan.

Namun, langkah-langkah tersebut masih belum bisa menurunkan subsidi BBM secara signifikan. Untuk itu, saat ini Kementerian ESDM masih mencari cara lebih efektif menekan dana subsidi BBM seperto menerapkan kebijakan pelarangan pemakaian BBM subsidi untuk mobil pribadi atau menaikkan harga BBM subsidi secara berkala.

"Tapi ini wacana, mobil pribadi tak boleh memakai BBM subsidi. Ada wacana lain, seperti kenaikan berkala. Jadi bentuknya macem-macem," ungkap Susilo usai menghadiri Seminar Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Mineral Melalui Pemurnian Dalam Negeri, di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (10/4/2013).

Sementara itu, Menteri ESDM Jero Wacik menuturkan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi tidak ada kaitannya dengan politik maupun pemilihan umum (pemilu) pada 2014. Menurut dia, langkah ini murni bertujuan untuk menekan subsidi BM yang terus melonjak.

"Justru ini murni untuk stabilitas rakyat miskin. Tidak ada urusan pemilu. Tidak ada urusan politik," ungkap Jero.

Untuk itu, dia menghimbau agar seluruh kalangan tidak membawa opsi terkait kebijakan BBM ini tidak dibawa ke ranah politik. Jero menjelaskan semua pihak sepakat subsidi energi yang sudah mencapai Rp 300 triliun harus diturunkan.

Besarnya dana yang dialokasikan untuk subsidi membuat anggaran pembangunan infrastruktur seperti sekolah dan rumah sakit berkurang.

"Karena uangnya disedot untuk subsidi. Tidak ada program terselubung dari Pak presiden. Kan Pak Presiden tidak mau mencalonkan lagi," jelasnya.

Jero mengakui saat ini pihaknya tengah melakukan finalisasi terhadap opsi-opsi yang akan diambil, salah satu menaikkan harga BBM. Jika harga BBM dinaikkan, lanjut dia, pemerintah berjanji akan memberikan kompensasi kepada masyarakat yang kurang mampu.

"Menurut Pak Presiden, kompensasi itu harga mati. Kalau ada kebijakan di BBM, harus ada kompensasinya," papar dia. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini