Sukses

Distributor Pakaian G2000 akan Buka 40 Titik Penjualan Baru

PT Trisula International Tbk (TRIS) terus melebarkan sayap usahanya di dalam negeri untuk meraih pendapatan yang lebih besar.

Perusahaan garmen dan distributor pakaian pria PT Trisula International Tbk (TRIS) terus melebarkan sayap usahanya di dalam negeri untuk meraih pendapatan yang lebih besar. Itu karena hingga kini, kontribusi penjualan ritel lokal masih di bawah 20% terhadap seluruh pendapatan dan terbesar masih didominasi pasar ekspor sekitar 80%.

Beberapa brand pakaian terkenal pria yang didistribusikan oleh Trisula adalah Man Club, Uni Asia, G2000, JOBB, Jacks Nickalus.

"Kita sudah melakukan perhitungan, dan diharapkan dalam lima tahun ke depan atau di 2018, antara ritel lokal dan ekspor bisa balance kontribusinya terhadap pendapatan," kata Direktur Utama PT Trisula International, Lisa Tjahjadi, Rabu (10/4/2013).

Langkah merealisasikan hal itu, trisula berencana menambah 40 titik penjualan baru, sekaligus merealisasikan penambahan dua merek, yang salah satunya terealisasi pada kuartal 2, sementara satu lagi masih proses negosiasi.

Dia mengungkapkan, untuk investasi penambahan mereka baru tersebut, perseroan mengalokasikan dana sekitar Rp 30 miliar - Rp 40 miliar. Biaya investasi tersebut bagian dari alokasi belanja modal (capital ekspenditure/capex) perseroan pada tahun ini sekitar Rp 60 miliar.

"Capex itu sekitar Rp 40 miliar sampai Rp 45 miliar dari pinjaman bank, karena kita masih ada sisa dana IPO sekitar Rp 14,5 miliar," ungkap Lisa.

Dengan berbagai rencana ekspansi tersebut, perseroan akan menargetkan penjualan di tahun 2013 mencapai Rp 675 milar atau mengalami kenaikan sekitar 20%, dengan target laba bersih sebesar Rp 35 miliar.

Dia menjelaskan, peningkatan laba yang ditargetkan pada tahun ini memang lebih kecil, jika dibandingkan pada tahun lalu, demikian juga dengan target penjualan.

"Hal Ini terjadi karena banyak alokasi dana kita untuk penambahan titik penjualan, juga reserve untuk brand baru yang juga membutuhkan banyak biaya. Tahun depan baru petik buahnya," papar dia.

Dia menambahkan, untuk kinerja kuartal pertama tahun ini juga tidak mengalami pertumbuhan secara signifikan. Hal ini sebagai akibat dari adanya bencana banjir dan kenaikan upah minimum di awal tahun.

Sementara itu Direktur Pemasaran TRIS Rudolf Simarmata mengatakan, pihaknya sangat optimis bisnis ritel fashion di dalam negeri akan tumbuh signifikan. Ini didukung dengan potensi pasar yang ada  masih sangat besar, dan terus tumbuh.

Dia menyebutkan, rasio populasi penduduk kita dengan pusat belanja masih kecil, yakni per 1 juta penduduk baru dilayani oleh 3 mall. Sementara di Singapura sudah sekitar 4-6 mall per 1 juta penduduk.

Dari sisi lain, lanjut Rudolf, pasar indonesia masih sangat besar. Ini bisa dilihat dari penduduk kelas menengah yang terus tumbuh, menaikan daya beli konsumen. Memang, saat ini bisnis TRIS masih mendominasi di area Jabodetabek, namun, kata Rudolf, akan tetap berekspansi ke daerah lain.

"Karena konsumsi rumah tangga individu terus meningkat, investor mall tentu akan kembangkan mal di luar Jabodetabek. Maka retail fashion juga akan berkembang mengikuti pertumbuhan mal," jelasnya. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini