Sukses

Waspada, Harga Emas Bakal Turun Sampai 2 Tahun ke Depan

Pemburu logam mulia, emas, yang berharap mendapat untung dari investasinya harus mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terburuk.

Pemburu logam mulia, emas, yang berharap mendapat untung dari investasinya harus mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terburuk.

Dua lembaga keuangan internasional, Goldman Sachs dan Deutsche Bank, belum lama ini mengoreksi target harga emas hingga dua tahun ke depan. Pemicunya, perekonomian Amerika Serikat yang diperkirakan mulai kembali pulih.

Dikutip dari laman CNN,Kamis (11/4/2013), Goldman Sachs telah menurunkan target harga emas menjadi US$ 1.545 per ounce hingga akhir 2013. Sebelumnya, Goldman memasang target di level US$ 1.610 per ounce.

Sementara untuk dua tahun ke depan, Goldman memproyeksikan harga emas justru hanya akan bertahan di level US$ 1.350 per ounce. Turun dari perkiraan sebelumnya US$ 1,490.

Dalam laporan terpisah, Deutsche Bank menurunkan proyeksi harga emas tahun 2013 ke level US$ 1.637 per ounce. Meski lebih tinggi dari harga di pasaran saat ini, proyek Deutsche ini justru lebih rendah 12% dari perkiraan semula di level US$ 1.856 per ounce.

Analis Deutsche Bank mengatakan pergerakan emas akan menemui tantangan seiring pulihnya perekonomian AS. Dalam catatannya, Deutsche Bank juga menilai risiko yang muncul belakangan ini seperti kondisi ekonomi Siprus, membuat emas takkan dilirik sebagai investasi aman atau safe heaven.

Dalam enam bulan terakhir, harga emas diketahui telah melemah lebih dari 10%. Bahkan dibandingkan posisi tertingginya di level US$ 1.900 pada September 2011, emas telah terkoreksi hampir sekitar 20%.

Analis Goldman, Damin Courvalin menyatakan dirinya sama sekali tak melihat adanya kemungkinan rebound harga emas dalam waktu dekat ini.

Di tengah kebangkit kekhawatiran krisis Eropa, khususnya Siprus dan data ekonomi AS yang mengecewakan, para investor kini mulai memburu aset aman sepertu surat utang AS. Sementara emas justru tak terpengaruh sama sekali.

Faktanya, harga emas justru turun ke level terendahnya dalam satu bulan terakhir pada akhir pekan lalu. Sebuah bukti bahwa harga emas tengah dalam tren melemah.

"Tidak semangatnya pergerakan emas, dan perkiraan Goldman terhadap ekonomi AS yang akan berakselerasi tahun ini, komoditas emas justru condong menuju tren melemah," katanya. (Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.