Sukses

Kemeja Termahal di Dunia Terbuat dari Emas Rp 2,4 Miliar

Pria India ini sepertinya memiliki obsesi mendalam pada si logam kuning mulia, emas. Datta Phuge, nama pria tersebut. Ia bahkan mendapatkan julukan "manusia emas". Hal yang sangat mudah terlihat alasan dari julukannya tersebut.

Pria India ini sepertinya memiliki obsesi mendalam pada si logam kuning mulia, emas. Datta Phuge, nama pria tersebut. Ia bahkan mendapatkan julukan "manusia emas". Hal yang sangat mudah terlihat alasan dari julukannya tersebut.

Kecintaan Phuge tentang emas tak tanggung-tanggung memang. Dia berani membeli salah satu kemeja termahal di dunia, yang terbuat dari 3,3 kilogram (kg) emas senilai US$ 250 ribu atau setara Rp 2,43 miliar.

Buku-buku jari, leher, dan pergelangan tangan dipenuhi dengan gemerlap emas dalam bentuk cincin, gelang, dan medali yang bahkan bisa membuat iri juara Olimpiade sekalipun.

Dari semua itu yang paling glamour tentu saja kemeja emas. Bagi Phuge, ini merupakan kemewahan bagi fashion miliknya. Melalui pesanan khusus, pembuatan kemeja emas ini  berlangsung selama 15 hari dan dikerjakan oleh 16 orang.

"Beberapa orang bertanya kepada saya mengapa saya memakai emas begitu banyak tapi itu mimpi saya. Orang-orang memiliki aspirasi yang berbeda. Beberapa orang elit ingin memiliki sebuah Audi atau Mercedes, dan memiliki mobil besar. Saya memilih emas," ujar dia, seperti mengutip laman BBC, Selasa (16/4/2013), meski dia juga mengungkapkan jika telah memiliki 5 unit mobil.

Ternyata pakaian ini tidak sekedar aksesoris. Karena ketidakpraktisannya, kemeja ini hanya dipakai saat acara-acara khusus saja seperti pesta.

Phuge mengaku, banyak reaksi muncul atas pilihan fashion miliknya ini. Beberapa orang terkesan sinis karena menilai pakaian emas tersebut menjadi aksesoris berlebihan.

Bagaiman soal keamanannya karena pakaian emas tersebut tidaklah murah. Jangan kuatir, Phuge menempatkan penjaga keamanan khusus yang siap menemaninya bepergian jika sedang menggunakan pakaian tersebut.

"Tantangannya adalah untuk membuat ini kemeja normal yang senyaman mungkin," kata Tejpal Rankar, pembuat perhiasan dari Rankar Jewellers,

Dia mengatakan, sebelum memulai proses pembuatan terlebih dulu dilakukan penelitian desain dan pola agar pakaian tersebut benar-benar terlihat nyata.

Untuk itu Rankar  dan timnya memutuskan untuk membuat kain emas menggunakan cara menenun Italia, dengan menggunakan mesin khusus.

Pembuatan kemeja ini terinspirasi gambar tua tentang raja India yang mengenakan baju zirah. Untuk mencegahnya rusak, mereka dijahit di dalam lapisan beludru.

"Ketika saya masih di perguruan tinggi, orang-orang mengatakan Anda akan dinilai berasal dari keluarga kaya jika memiliki emas. Jadi sejak usia 20, saya mulai memakai emas. Jumlah terus bertambah sejak itu," lanjut Phuge.

Sebenarnya, dia bukan dari keluarga kaya. Namun karena keberanian membuat terobosan besar sebagai spekulator properti, kemudian menjadi pemberi pinjaman uang di kota Pimpri Chinchwad, Pune luar.

Setiap enam sampai delapan bulan, perusahaan meraih keuntungan yang kemudian dibelikan sesuatu berbau emas.

Setali tiga uang, istri Phuge Seema, seorang pekerja pemerintah, juga memiliki kecintaan pada untuk logam mulia. "Dia memiliki 500 kg emas, saya sudah membeli kalung dan tas yang terbuat dari emas juga," tutur Seema bangga.

Tapi Phuge sangat menyadari nilai emas sebagai investasi. "Jika diperlukan, saya bisa menjual kemeja dan punya uang," tandas dia. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.