Sukses

Harga Tanah Murah, Bekasi & Bogor Jadi Favorit Beli Rumah

Bekasi dan Bogor merupakan kawasan favorit masyarakat untuk membeli rumah setelah daerah Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya, harga tanah di kedua wilayah tersebut masih terbilang murah.

PT Cushman & Wakefield, Lembaga Riset Properti mengungkapkan, Bekasi dan Bogor merupakan kawasan favorit masyarakat untuk membeli rumah setelah daerah Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya, harga tanah di kedua wilayah tersebut masih terbilang murah.

Senior Associate Director Research & Advisory Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo menuturkan, tren pembelian rumah dari sisi lokasi telah bergeser dari kawasan Tangsel ke Bekasi dan Bogor.

"Satu sampai dua tahun lalu, masyarakat kalangan menengah ke atas menjadikan Tangsel sebagai wilayah favorit membeli rumah. Tapi saat ini, pindah ke Bekasi dan Sentul," tukasnya di acara Jakarta Property Market Overview Kuartal I 2013, Selasa (16/4/2013).

Peralihan tersebut, kata dia, disebabkan harga tanah di Tangsel semakin merangkak naik seiring pembangunan infrastruktur atau aksesibilitas menuju beberapa distrik perumahan, seperti Alam Sutera, Bintaro Jaya, BSD City dan sebagainya.

Berdasarkan hasil risetnya hingga semester II 2012, harga tanah di Tangsel telah mencapai Rp 8-15 juta per meter persegi. Contohnya di Lippo Village berkisar Rp 7-10 juta per meter persegi, sedangkan Bintaro Jaya sebesar Rp 6,2-10,8 juta per meter persegi.

Sementara wilayah Bekasi, Kota Deltamas misalnya, harga tanah dibanderol berkisar Rp 1,3-3,0 juta per meter persegi, Grand Wisata Rp 3,3-3,8 juta, dan tertinggi Rp 2,6-8 juta di distrik Lippo Cikarang.

Sedangkan Sentul City, Bogor rata-rata harga tanah sekitar Rp 3,9 juta per meter persegi, Bukit Golf Riverside sekitar Rp 1,6-3 juta per meter persegi.

"Bogor dan Bekasi juga banyak meluncurkan produk perumahan yang cukup menarik, di samping harganya yang masih murah," tutur dia.

Pasar perumahan Jabodetabek, lanjut Arief, tercatat melambat lantaran menurunnya angka penjualan dan penyerapan unit rumah dengan rata-rata per bulan dari 2 unit di Jakarta, hingga 13 unit per bulan di Bogor-Depok dibanding semester sebelumnya.

Menurut kinerja masing-masing perumahan, Tangerang memiliki rata-rata penjualan tertinggi sekitar 40 unit setiap bulan. Bogor-Depok dan Jakarta masing-masing sebanyak 30 unit dan 5 unit.

"Nilai transaksi bulanan pada perumahan Jabodetabek sebesar Rp 140,3 miliar. Penyerapan nilai penjualan dikontribusi oleh Tangerang sebanyak Rp 75,2 miliar di semester II 2012," tukas Arief. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.