Sukses

UBS: Emas Telah Kehilangan Banyak Penggemar

Perusahaan Jasa Keuangan, UBS menyoroti kemilau emas yang mulai meredup seiring dengan penurunan harga dalam beberapa pekan terakhir.

Perusahaan Jasa Keuangan, UBS menyoroti kemilau emas yang mulai meredup seiring dengan penurunan harga dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi tersebut menggoreskan kekecewaan mendalam bagi para investor logam mulia ini.

Dalam kurun waktu dua hari, UBS mencatatkan penurunan harga emas mencapai 15%. Terpuruknya emas di perdagangan dunia menyebabkan investor kehilangan harapan dalam menyikapi keadaan tersebut.

Seperti dilansir dari Business Insider, Jumat (19/4/2013), Edel Tully dari UBS mengaku, akibat harga emas yang terkoreksi, membuat kliennya kehilangan kepercayaan pasar.

"Perasaan negatif terhadap emas lebih mendominasi, karena mempertimbangkan kondisi di AS dan pertumbuhan ekonomi dunia, risiko di zona Euro, pembicaraan quantitative easing (QE) antara anggota The Fed kian meruncing dan sebagainya," jelas dia.

Emas, lanjutnya, telah gagal untuk kembali rally, bahkan ketika ada penopang atau sentimen positif yang seharusnya mampu mengangkat 'si kuning' agar bullish atau naik.

"Meski emas telah kehilangan banyak penggemarnya dalam sepekan terakhir, namun ini bukanlah akhir dari komoditas emas. Kami berharap agar harga emas dapat kembali terangkat sekitar US$ 1.400- US$ 1.450 per troy ons," pungkas Tully. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.