Sukses

Pengusaha: Kenaikan Harga BBM Tak Berpengaruh ke Biaya Produksi

Apindo menyatakan kenaikan harga BBM subsidi untuk mobil pribadi tidak berpengaruh ke biaya produksi di sektor industri. Pasalnya, industri sudah membeli BBM dengan harga internasional.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk mobil pribadi tidak akan berpengaruh ke biaya produksi di sektor industri. Pasalnya, saat ini kalangan industri membeli BBM dengan harga internasional.

"Dalam komponen biaya produksi, hanya sekitar 2% untuk distribusi, biaya untuk beli BBM 5%-10%. Kalau naik 50%, maka dampaknya tidak terasa karena industri tidak menggunakan BBM subsidi," jelas  Wakil Sekretaris Umum  Apindo Franky Sibarani di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (22/4/2013).

Dia menyarankan sebaiknya pemerintah segera merealisasikan rencana kenaikan harga BBM subsidi untuk mobil pribadi sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter. Menurut dia, langkah yang diambil pemerintah sudah tepat karena memangkas subsidi untuk orang mampu dan tetap memberikan subsidi untuk rakyat kecil.

"Lakukan saja, apapun ada konsekuensi, dan jangan berlama-lama," kata Franky.


Sekadar informasi, pemerintah berniat menaikkan harga BBM subsidi jenis premium dan solar untuk kendaraan pelat hitam sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter. Sementara harga BBM subsidi untuk motor dan kendaraan pelat kuning tetap dijual Rp 4.500 per liter.

Dengan begitu, akan ada dua harga untuk satu jenis BBM yang dijual di SPBU. Melalui kebijakan itu, pemerintah memperkirakan bisa menghemat dana subsidi BBM dalam APBN 2013 sebesar Rp 21 triliun. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini