Sukses

Pengusaha Setuju Pertamina Naikkan Harga Elpiji 12 Kg

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) justru mengaku setuju dengan rencana Pertamina yang bertujuan untuk mengurangi kerugian Pertamina tersebut

Rencana PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji non subsidi 12 kilogram (kg) memang ditolak pemerintah. Namun Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) justru mengaku setuju dengan rencana yang bertujuan untuk mengurangi kerugian Pertamina tersebut.  

Wakil Sekretaris Umum  Apindo Franky Sibarani mengatakan, Pertamina bisa saja mengikuti harga keekonomian gas elpiji tabung 12 kg, namun Pertamina harus memikirkan dampaknya jika membanderol harga dengan harga keekonomian.  

"Impact-nya industri rumah tangga, sektor makanan dan minuman,  Sebetulnya Pertamina mengikuti peningkatan harga keekonomian," kata Franky, Selasa (23/4/2013).  

Menurut Franky selain memikirkan dampak, agar perusahaan minyak plat merah tersebut tidak menggalami pertambahan kerugian atas penjualan gas dengan tabung ber cat biru tersebut, harus ada titik temu seperti yang direncanakan direksi Pertamina yaitu mengalihkan beban angkut ke konsumen.  

"Tapi dampaknya, khususnya rumah tangga kecil, titik temu kenaikan seperti kenaikan pengalihan beban angkut kami setuju," lanjut dia.  

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berencana mengalihkan beban distribusi ke konsumen pada senin (22/4/2013), hal tersebut dilakukan karena atas penjualan gas elpiji 12 kg tersebut ada potensi kerugian sebesar Rp 5 triliun. Kenaikan harga dengan mengalihkan beban distribusi ke konsumen atau menaikkan harga Rp 1.000 per kg, potensi kerugian bisa berkurang Rp 450 miliar.  

"Kita geser ongkos angkut ke konsumen, ini hanya akan mengurangi rugi pertamina sekitar Rp450 miliar dari sekitar Rp 5 triliun. Jadi pertamina masih mensubsidi kurang lebih Rp 4.500 per kg untuk konsumen yang sebenarnya mampu," jelas Direktur Pemasaran dan niaga Pertamina, Hanung Budya.  

Namun rencana tersebut ternyata tidak direstui Pemerintah. Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswo Utomo mengatakan pembahasan kenaikan harga gas elpiji non subsidi 12 kg belum selesai. Sebab itu rencana kenaikan harga ditunda.  

Dia mengatakan, Menteri ESDM Jero Wacik yang meminta Pertamina untuk menunda kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Menurutnya permintaan tersebut berdasarkan pembahasan kenaikan harga yang belum selesai dievaluasi di tingkat Pemerintah.  "Iya, pak Menteri minta agar kenaikan itu ditangguhkan," pungkas Susilo. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.