Sukses

Harga Emas Anjlok, Perusahaan Emas Australia Terancam

Newcrest Mining Limited, perusahaan tambang asal Australia, sedang mengkaji seluruh kegiatan tambangnya setelah harga emas sempat turun ke level terendah dalam dua tahun di bawah US$ 1.400 per ounce.

Newcrest Mining Limited, perusahaan tambang asal Australia, sedang mengkaji seluruh kegiatan tambangnya setelah harga emas sempat turun ke level terendah dalam dua tahun di bawah US$ 1.400 per ounce.

Seperti dikutip dari The Australian, Selasa (23/4/2013), perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Australia menilai kondisi ini mengancam para produsen emas karena biaya produksi bisa lebih tinggi dibandingkan harga jual emas.

Newcrest menyebutkan tambang termahal perseroan Hidden Valley di Papua Nugini merugi karena biaya produksi emas di tambang itu sekitar US$ 1.790 per ounce pada kuartal ini, sementara volume produksinya telah jatuh 8% dari kuartal sebelumnya.

Pemilik 50% saham proyek Hidden Valley tersebut menyatakan penurunan produksi dan tingginya biaya produksi di tambang tersebut tidak dapat diterima.

Untuk itu, perseroan akan melakukan sejumlah rencana perbaikan meliputi pemasangan instalasi crusher baru untuk mengolah bijih dengan grade lebih tinggi.

Newcrest menargetkan bisa memproduksi emas sebanyak 2 juta-2,15 juta ounce sepanjang tahun ini, turun dari realisasi tahun lalu 2,29 juta ounce.  Hingga akhir Maret 2013, perseroan telah memproduksi 514.421 ounce, turun 3% dari kuartal sebelumnya. Biaya produksi dengan biaya US$ 799 per ounce, naik 31% dari US$ 609 per ounce pada tahun lalu. (Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini