Sukses

Motor dan Angkutan Umum Pemakai Premium Terbanyak Hingga 55%

Sebanyak 55% dari kuota premium paling banyak dikonsumsi oleh sepeda motor dan kendaraan umum. Sedangkan sisanya yang mengkonsumsi premium adalah mobil pribadi.

Pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar untuk mobil pribadi sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter. Sementara harga BBM subsidi untuk sepeda motor dan angkutan umum tetap dipatok Rp 4.500 per liter.

Dari kebijakan ini, pemerintah memproyeksikan bisa menghemat dana subsidi BBM sebesar Rp 21 triliun. Jika dibandingkan dengan alokasi dana subsidi BBM dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 sekitar Rp 193,8 triliun, penghematan itu hanya sekitar 10,83% dari total anggaran subsidi.

Penghematan tersebut masih belum begitu optimal karena pengguna premium dan solar terbesar adalah motor dan angkutan umum.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah sepeda motor yang beredar mencapai 68,8 juta unit. Sementara berdasarkan hasil survei yang pernah dilakukan pihak Kementerian ESDM, rata-rata konsumsi satu sepeda motor sebesar 0,75 liter per hari.

Jika dikalkulasikan berarti konsumsi premium sepeda motor mencapai 18,83 juta kiloliter per tahun atau setara 35,5% dari total kuota premium dalam APBN 2013 sebesar 29,2 juta kl.

Direktur BBM Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto mencatat sebanyak 55% dari kuota premium paling banyak dikonsumsi oleh sepeda motor dan kendaraan umum. Sedangkan sisanya yang mengkonsumsi premium adalah mobil pribadi.
 
"Motor dan angkutan umum sekitar 55%," kata Djoko saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (26/4/2013),
 
Sedangkan untuk BBM subsidi jenis solar,  sekitar 90% dari kuota yang disiapkan pemerintah dikonsumsi oleh angkutan umum. Sedangkan 10% oleh mobil pribadi.
 
"Solar 90% angkutan umum, kendaraan pribadi pakai solar kan sedikit," ungkap Djoko.
 
Deputi Direktur ReforMiner Komaidi Notonegoro menyatakan jika pemerintah ingin mengurangi beban subsidi di APBN dan ketahanan energi nasional seharusnya harga BBM subsidi motor dan angkutan umum harus ikut naik.

"Tapi ini kan pertimbangannya lebih ke daya beli," ungkap dia.

Namun, yang harus diwaspadai pemerintah yaitu soal terus bertambahnya jumlah kendaraan bermotor yang menyebabkan konsumsi BBM terus meningkat. 

Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan mobil pada tahun ini mencapai 1,1 juta unit.  Sementara Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mematok target penjualan sepeda motor di 2013 hanya sebesar 6 juta unit.

Pengamat perminyakan Kurtubi menyatakan tidak naiknya harga premium untuk motor dapat membuat penjualan sepeda motor semakin melonjak karena masyarakat berebut memperoleh BBM dengan harga lebih murah.

Kurtubi berpendapat sebaiknya pemerintah memutuskan menaikkan harga premium sebesar Rp 6.000 per liter untuk semua golongan masyarakat.

"Lebih tepat kalau naik semua," tuturnya. (Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.