Sukses

China Jadi Pasar Terbesar Pesawat Airbus Super Jumbo A380

Produsen pesawat komersial terbesar di dunia, Airbus SAS memprediksi China akan menjadi konsumen terbesar pesawat Airbus Super Jumbo A380.

Produsen pesawat komersial terbesar di dunia, Airbus SAS memprediksi China akan menjadi konsumen terbesar pesawat Airbus A380. Pesawat super jumbo tersebut merupakan pesawat terbesar di dunia.

Menurut Presiden dan CEO Airbus Fabrice Bregier, Airbus memperkirakan China  akan membutuhkan lebih dari 200 pesawat dengan 500 kursi atau lebih dalam 20 tahun ke depan, dan A380 adalah pesawat utama dalam kategori ini.

"China akan menjadi pasar tunggal terbesar untuk pesawat A380, Airbus SAS 'Super Jumbo'," ungkap Bregier
 seperti dikutip China Daily, Senin (29/4/2013)

Sebagai lalu lintas udara Cina yang berkembang, lanjut Bregier, penerbangan akan beroperasi dengan mayoritas rute internasional yang cocok untuk pesawat tipe A380.

"Untuk pertumbuhan pasar A380, kami mengejar penjualan 5% per tahun di tingkat dunia dan 10% di China," tuturnya.

Selain itu, Kepala Administrasi Penerbangan Sipil China, Li Jiaxiang, mengatakan Periode antara tahun 2011 hingga 2015 merupakan masa keemasan  bagi industri penerbangan sipil China.

Lalu lintas udara penumpang akan mencapai 450 juta orang perjalanan  dan investasi dalam penerbangan sipil akan melebihi 1,5 triliun yuan atau setara Rp 2.365 triliun pada akhir 2015.

Pasar super jumbo di China masih dalam masa pertumbuhan, dengan saat ini hanya  memiliki lima buah pesawat super jumbo di dalam negeri, milik China Southern Airlines Co Ltd

Di sisi lain, Hong Kong Airlines, anak perusahaan Hainan Airlines Group, dikabarkan  telah mempertimbangkan mengubah 10 pesanan A380 untuk pesawat yang lebih kecil.  Perusahaan berencana untuk memperbesar armadanya dengan  pesawat A330 dan A320, karena demi mengantisipasi tentang rute jarak jauh.

"Ini akan menjadi pertumbuhan jangka panjang dan kita tidak bisa  mengharapkan pelanggan China kami untuk segera pindah dalam jumlah besar untuk A380," kata Bregier.

Sebuah program pesawat baru ditujukan untuk pasar untuk periode 30 tahun depan, dan pesawat baru biasanya akan menelan banyak dana pada awalnya. Proyek pesawat A380 akan terlihat labanya mulai dari tahun 2016 sesuai dengan rencana Airbus.

"Kerjasama Industri antara Airbus dan produsen pesawat China akan terus meningkat dan akan lebih dari US$ 500 juta pada 2016," katanya.

Airbus juga dapat mengharapkan lebih banyak pesanan dari China sebagai dampak negatif pada bisnis Airbus di China dari Skema Perdagangan Emisi Uni Eropa yang memudar.

Bagaimana dengan Indonesia, akankah salah satu maskapai penerbangan Indonesia akan menjadi salah satu pemilik pesawat Super Jumbo ini? Perlu diketahui, Indonesia menjadi salah satu negara Asia yang diprediksi lalu lintas udara akan terus berkembang pesat mengingat indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini