Sukses

BBM Dijual 2 Harga Hemat Rp 21 Triliun, Satu Harga Rp 30 Triliun

Opsi kenaikan harga BBM subsidi untuk seluruh jenis kendaraan diperkirakan bisa menghemat dana subsidi Rp 30 triliun.

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku opsi kenaikan harga BBM subsidi untuk seluruh jenis kendaraan diperkirakan bisa menghemat dana subsidi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 sebesar Rp 30 triliun.

Angka ini lebih tinggi Rp 9 triliun dibandingkan hanya menaikkan harga BBM subsidi untuk mobil pribadi seperti yang direncanakan pemerintah sebelumnya yaitu sebesar Rp 21 triliun.

"Semua opsi kami coba tidak hanya dua harga. Karena sudah ada hitungannya, misalkan ada kebijakan baru single price (kenaikan BBM) tidak perlu dirundingkan dari awal lagi. Cuma pindah opsi dari yang satu ke yang lain," jelas dia sebelum Rapat Pimpinan (Rapim) di Kantor Kemenkeu, Senin (29/4/2013).

Dengan menerapkan kenaikan satu harga BBM subsidi, lanjut Bambang pemerintah tidak perlu mengubah formula yang sudah ditetapkan.

Di sisi lain, kebijakan dua harga BBM subsidi dinilai dia masih berpotensi menimbulkan kebocoran kuota ataupun penyimpangan. 

"Kemungkinan bocor masih ada, sehingga potensi penghematannya bisa berkurang jika penerapan di lapangannya tidak mulus," pungkas Bambang.

Pemerintah sebelumnya berencana menaikkan harga BBM subsidi jenis premium dan solar khusus untuk kendaraan pelat hitam sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter. Sementara harga BBM subsidi untuk sepeda motor dan angkutan umum tidak naik atau tetap dijual Rp 4.500 per liter.

Dengan begitu harga BBM subsidi akan dijual dengan dua harga. Namun, selang beberapa minggu, pemerintah kemudian kembali merevisi opsi yang akan diambilnya.

Seolah baru menyadari kebijakan yang diambil sulit untuk diterapkan, pemerintah akhirnya memilih menaikkan harga BBM subsidi untuk semua jenis kendaraan. Dengan begitu, harga BBM subsidi tetap dijual satu harga.

"Pertama kan dua  harga. Tapi banyak komentar bahwa dua harga repot. Makanya kami adopsi. Jadi lebih praktis satu harga, tapi di bawah Rp 6.500 per liter," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.

Jero menuturkan saat ini pihaknya masih mematangkan opsi terakhir yang akan diambil pemerintah.
Dia menjamin pemerintah akan memberikan kompensasi atas opsi kebijakan kenaikan harga BBM tersebut.

"Kompensasi harus jelas, apa saja dan dalam bentuk apa? ada beras miskin (raskin), kemudian bantuan beasiswa miskin, kemudian harus ada juga yang berupa uang tunai," tutur dia.

Rencananya keputusan final terkait kebijakan harga BBM subsidi termasuk kompensasi yang diberikan bakal diumumkan dalam Musyarawah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang dilaksanakan besok. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.