Sukses

Pengusaha Minta 'May Day' Jadi Ajang Buruh 'Bersantai'

Pengusaha berharap buruh merayakan May Day dengan menggelar berbagai kegiatan lebih membangun dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM).

Perayaan hari buruh sedunia alias May Day kerap kali diwarnai aksi demonstrasi para buruh yang menuntut pemenuhan hak-hak mereka. Harap sedikit beda, pengusaha meminta para buruh mengisi perayaan May Day tahun ini yang jatuh pada Rabu esok (1/5)  dengan hal lebih positif dibandingkan tahun-tahun lalu.

Pengusaha berharap buruh merayakan May Day dengan menggelar berbagai kegiatan lebih membangun dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) seperti perlombaan seni atau olah raga antar serikat pekerja, seminar, maupun hal lain yang menambah wawasan buruh.

"Kita ingin ke depan May Day bukan ajang ketakutan bagi masyarakat dan pengusaha tapi kegembiraan masyarakat. Sebab itu kami sangat berharap May Day itu diperingati dengan diisi kegiatan positif menjadi ajang refreshing mereka," ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (30/4/2013).

Dia menilai aksi turun ke jalan lebih banyak menimbulkan kerugian bagi banyak pihak. Demonstrasi akan mengganggu aktivitas masyarakat, dari segi  transportasi maupun ekonomi secara umum.

Sementara bagi pengusaha dan buruh, demonstrasi menurunkan kepercayaan para investor. Tentu ini akan menurunkan iklim investasi di Indonesia dan kian melemehakan daya saing produk nasional di mata dunia."Pengusaha juga akan rugi dengan aksi ini secara ekonomi karena produktivitas terganggu," tegasnya.

Tak hanya buruh, Sarman meminta dukungan pemerintah buat memfasilitas buruh bisa melakukan aksi yang lebih membangun di saat perayaan May Day. Sinergi bisa dilakukan mulai dari tingkat pemerintah pusat maupun dinas bersama para buruh tersebut.

"Alangkah indahnya kalau dinas bersinergi dengan serikat buruh gelar kegiatan. Jadi Jakarta tidak kain dirugikan dengan arus lalu lintas yang macet, distribusi barang terlambat dan kegiatan  masyarakat terganggu," tegas dia.

Seperti diberitakan Senin (29/4) kemarin,  sebanyak satu juta buruh dari berbagai organisasi akan berunjuk rasa memperingati hari buruh dunia atau May Day. Aksi itu akan digelar serentak di 20 provinsi pada 1 Mei 2013 pukul 09.00 WIB.

Aksi ini rencananya akan diikuti para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), KSBSI, dan organisasi buruh non-konfederasi, yaitu DPTNTSK, Serikat Pekerja Aspek Indonesia, SPIN, dan SBI.

Khusus di Jakarta, aksi May Day akan diikuti oleh 200 ribu buruh yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Para buruh ini akan berunjuk rasa di depan Istana Merdeka dan sejumlah lokasi lainnya.

"Kami akan menutup dua ruas jalan Sudirman-Thamrin yang akan berpusat di Bundaran Hotel Indonesia dan langsung melakukan aksi di depan Istana Presiden," ungkap Presiden KSBSI Mudhofir.

Selain Istana Merdeka, para buruh juga akan mendatangi Kantor Kementerian dan Gedung DPR. "Dari 200 ribu buruh itu akan dipecah kembali, ada yang berorasi langsung di DPR dan juga akan ada yang beraksi di empat kementerian terkait yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, BUMN, dan dan Kemenkosra," ujarnya. (Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini