Sukses

Monorel Jabodetabek Lebih 'Gede' dari Kuala Lumpur dan Singapura

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan secara langsung meresmikan peluncuran tiga mock up atau contoh kereta api monorel untuk mendukung transportasi di Jabodetabek dan Surabaya.

Pada kunjungannya ke pabrik kereta api PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun Jawa Timur, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan secara langsung meresmikan peluncuran tiga mock up atau contoh kereta api monorel yang akan dipakai untuk mendukung transportasi di Jabodetabek dan Surabaya.

Monorel pertama yang diluncurkan ialah monorel Jabodetabek, hasil pengembangan INKA bersama konsorsorsium BUMN yang diketuai PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Kereta api ini rencananya akan dipergunakan untuk rute Bekasi Timur-Cawang-Cibubur-Kuningan.

Dari pengamatannya, Dahlan menuturkan, jika kereta api monorel rute Bekasi-Cawang memiliki modifikasi dan bentuk yang lebih besar dibandingkan kedua monorel yang akan diletakkan di Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priouk.

Bahkan, monorel ini juga lebih besar dibandingkan dengan  negara lain. Hal itu dengan pertimbangan jika penggunaan monorel rute Bekasi-Cawang akan menjadi angkutan warga Jabodetabek dan sekitarnya yang jumlahnya banyak.

"Jadi monorel kita ini juga lebih besar dari pada monorel di Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia," ujar Dahlan di Madiun, Senin (6/5/2013).

Kemudian contoh kedua adalah monorel untuk jalur kereta api bandara Soekarno-Hatta. Proyek monorel ini hasil konsorsium BUMN pengembang monorel dan PT Angkasa Pura II.

Monorel ini akan dipergunakan di sekitar Bandara Soekarno Hatta yang menghubungkan antara stasiun kereta api dengan tiga terminal di bandara tersebut. 

Mock up ketiga adalah kereta api monorel khusus non penumpang atau angkutan kontainer di Surabaya, Jawa Timur. "Untuk ACT yang di pelabuhan Tanjung Perak akan menjadi moda transportasi untuk kendaraan kontainer," tandas dia. (Dis/Nur)



















* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini