Sukses

BI Tuding Investasi dan Konsumsi Jadi Pemicu Turunnya Rating RI

Gubernur Bank Indonesia (BI) menuding penurunan outlook rating surat utang pemerintah Indonesia dipicu dua faktor utama yaitu investasi dan konsumsi.

Gubernur Bank Indonesia (BI) menuding penurunan outlook rating surat utang pemerintah Indonesia dipicu dua faktor utama yaitu investasi dan konsumsi. Bank sentral di tanah air ini yakin kedua sektor tersebut akan kembali membaik pada kuartal III-2013.

"Kami melihat hal itu karena pengaruh investasi yang masuk ke Indonesia, bagaimana kegiatan seperti konsumsi dan ekspor yang belum membaik," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Senin (6/5/2013).

Darmin mengaku laju investasi sepanjang tahun ini memang tak seperti tahun lalu yang secara berkelanjutan terus menunjukkan perkembangan yang cukup bagus.

"Investasi pada tahun lalu memang tumbuh sangat cepat tetapi tahun ini tidak lebih cepat dari tahun lalu," jelasnya.

Darmin yang sebentar lagi lengser dari jabatannya memperkirakan pertumbuhan sektor ekspor dan konsumsi masih akan melambat hingga kuartal II-2013. Selanjutnya, kedua sektor tersebut akan kembali menunjukkan pertumbuhan di kuartal III.

"Sektor ekspor dan consumer terutama bahan pangan pada kuartal pertama memang tumbuh lebih rendah dibandingkan tahun lalu dan ini mungkin akan tetap sama pada kuartal II," ungkapnya.

Seperti yang diketahui, BI akan secara konsisten menempuh kebijakan moneter secara berhati-hati guna memelihara kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan.

Langkah ini diharapkan bisa menjaga ekonomi Indonesia tetap berada di jalur yang tepat dan akan tumbuh lebih baik lagi.

Seperti diketahui, Standar & Poor's kemarin tetap mempertahankan rating surat utang Indonesia pada level BB+ untuk utang jangka panjang. Namun S&P merevisi outlook Indonesia menjadi stabil dari positif. (Yas/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.