Sukses

Buruh Mau Beli Rumah Rp 88 Juta, Apa Saja Syaratnya?

PT Pelita Berseri Bersaudara merupakan salah perusahaan pengembang dari 13 Developer yang berpartisipasi dalam pembangunan 8.000 rumah buruh di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar Selasa (7/5)  pagi ini secara resmi meluncurkan dua perumahan khusus bagi pekerja atau buruh di Karawang, Jawa Barat. Rumah yang dibangun khusus pemerintah bekerjasama dengan pengusaha pengembang itu dibanderol seharga Rp 88 juta per unit.

Ternyata, tidak sembarang buruh dapat menempati perumahan tersebut. "Ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi calon penghuni kalau mau menempati rumah di sini," ujar Direktur PT Pelita Berseri Bersaudara, Akustika Widyastuti, yang notabene sebagai salah satu pengembang dari proyek perumahan buruh di Karawang, Selasa (7/5/2013).

Apa saja syarat yang harus dipenuhi para buruh jika ingin punya rumah. Persyaratannya, antara lain penghasilan buruh minimal Rp 3,5 juta per bulan, harus berstatus pegawai tetap di sebuah perusahaan.

Selain itu minimal berumur 21 tahun serta wajib meminta keterangan RT/RW jika belum memiliki rumah. "Rumah ini dijual dengan harga 88 juta per unit dengan memiliki tipe 3x6-70,"

PT Pelita Berseri Bersaudara merupakan salah perusahaan pengembang dari 13 Developer yang berpartisipasi dalam pembangunan 8.000 rumah buruh di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pelita Berseri Bersaudara dalam hal ini merupakan developer yang membangun Perumahan Pondok Melati, yang juga sebagai salah satu perumahan buruh dari 14 perumahan yang tersebar di Kabupaten Karawang.

Perumahan Pondok Melati ini dibangun di atas tanah seluas 13 hektar (Ha). "Saat ini Pondok melati telah berdiri 541 unit rumah, dan tahun 2013 ini kami menargetkan dapat membangun lagi 207 rumah," tutur dia.

Selain itu, Pelita Berseri Bersaudara menargetkan dapat membangun 992 unit rumah pada 2014 mendatang. Dari 541 unit yang sudah dibangun sebanyak 110 rumah belum ditempati karena belum selesai pembangunanya.

"Masih ada 110 rumah dibelakang yang belum terisi, sudah berdiri namun belum seluruhnya selesai, targetya selesai bulan Juni besok," tegas Akustika yang juga menjabat sebagai Advokasi dan Perijinan Asosiasi Pengembangan Perumahan Dan Pemukian Seluruh Indonesia (Apersi). (Yas/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.