Sukses

Industri Penerbangan Akan Lampaui Pertumbuhan Ekonomi

Kementerian Perhubungan menilai ada gairah yang besar pada pertumbuhan penerbangan di Indonesia, khususnya penerbangan dalam negeri.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan pertumbuhan industri penerbangan pada tahun ini akan meningkat dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susanto dalam acara Civil Air Navigation Services Organization (CANSO), Selasa (7/5/2013).

"Sejauh ini saya lihat untuk domestik strong. Saya perkirakan tumbuh dua kali lipat dari GDP (growth domestic product), jadi sekitar 12%," ujar Bambang.

Menurut Bambang ada gairah yang besar pada pertumbuhan penerbangan di Indonesia, khususnya penerbangan dalam negeri. Pada tahun ini industri penerbangan diprediksi akan meningkat dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 6%.

Dia menambahkan, pertumbuhan penerbangan yang terjadi pada penerbangan domestik tersebut disebabkan adanya peningkatan pada aktifitas bisnis, selain itu sektor pariwisata menjadi pendorong yang kuat mempengaruhi pertumbuhan penerbangan tahun ini.

"Pariwisata, aktifitas bisnis, tapi biasanya yang strong itu pariwisata, saya yakin bisa," ungkapnya.

Berdasarkan data Kemenhub, jumlah penumpang angkutan udara terus naik dalam tiga tahun terakhir. Sampai Oktober 2012, jumlah penumpang angkutan udara mencapai 40.485.295 orang, terdiri dari 35.522.576 penumpang domestik dan 5.322.719 penumpang penerbangan internasional.

Peningkatan jumlah penumpang ini juga diikuti peningkatan rute penerbangan komersial domestik dari 222 rute pada 2012 menjadi 249 rute pada 2012.

Sebagai perbandingan, jumlah penumpang angkutan udara pada 2011 mencapai 68.349.439 orang, terdiri dari 60.197.306 penumpang domestik dan 8.152.133 penumpang internasional. (Pew/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.