Sukses

Peternak Australia Ingin Donasikan 100 Ribu Sapi ke Indonesia

Para peternak sapi Australia meluncurkan berbagai siasat agar hewan ternaknya tetap bisa diekspor ke Indonesia. Mereka meminta pemerintah membeli 100 ribu sapi peternak dan mendonasikannya buat Indonesia.

Para peternak sapi Australia meluncurkan berbagai siasat agar hewan ternaknya tetap bisa diekspor ke Indonesia. Mereka meminta pemerintah membeli 100 ribu sapi peternak dan mendonasikannya buat Indonesia.

Ide cukup gila ini muncul karena peternak menemukan kebuntuan dari pertemuan para menteri pertanian negara dan federal yang berlangsung di Queensland Utara, seperti melansir media Australia the Telegraph, Rabu (8/5/2013).

Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk Indonesia yang sedang menggenjot industri ternaknya yang sedang lesu.

Jika tidak ada tindakan dari pemerintah, para peternak mengancam akan menembak mati sapi-sapi yang tak bisa mereka beri makan itu atau menjualnya dengan harga sangat rendah.

Stok berlebih membuat harga sapi jatuh drastis ke level terendah selama beberapa dekade. Penyebabnya adalah tingginya nilai dolar dan penurunan kuota impor Indonesia menyusul larangan ekspor sapi hidup sejak 2011.

Perdana Menteri Bob Katter mengusulkan pemerintah untuk berinvestasi pada pengelola daging kemasan di Queensland agar dapat dijual di supermarket.

Sementara Menteri Pertanian Joe Ludwseig mengatakan pemerintah sedang mengupayakan segala cara agar para petani dapat mengurangi tekanan utang yang jumlahnya sangat besar.

Pemimpin oposisi, Tony Abbott menyatakan koalisinya menginginkan ekspor sapi hidup ke Indonesia kembali hidup menyusul gagalnya pemerintah menangani persoalan ini.

Sebaliknya, Australian Greens mengatakan bahwa ekspor sapi hidup sudah saatnya berakhir dan fokus pada perdagangan daging mentah dan daging kaleng.

Juru Bicara Australian Green bidang kesehatan Hewan, Lee Rhiannon mengatakan ini adalah cara yang sederhana namun menguntungkan. Hal ini juga dapat mengurangi tingkat penyiksaan hewan. Itulah kenapa solusi ini dikatakan dapat saling menguntungkan.

"Negara-negara di Timur Tengah telah mengimpor daging kemasan yang baik sementara Indonesia masih berkutat dengan pengolahan daging kambing hingga 2014 nanti," lanjut dia.

CEO Australian Livestock Exporters' Council Alison Penfold mengatakan bahwa ekspor sapi hidup dan daging kemasan masih bisa dilakukan. Tapi pemerintah harus siap menghadapi konsekuensi penundaaan perdagangan lagi.

Sementara Partai Keadilan Hewan menegaskan akan menempatkan 10 kandidat senat dalam pemilu guna melarang ekspor hewan hidup.(Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini