Sukses

Dradjad Wibowo Dikabarkan Jadi Menkeu, Istana Masih Bungkam

Presiden SBY dikabarkan telah menunjuk Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Hari Wibowo sebagai Menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardojo.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikabarkan telah menunjuk Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Dradjad Hari Wibowo sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Agus Martowardojo.

Kabar soal penunjukkan ekonom tersebut sebagai Menkeu disiarkan dalam teks berjalan atau running text di televisi milik pemerintah.

Namun saat dikonfirmasi kepada Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha masih enggan berkomentar soal kabar tersebut.

"Saya belum bisa memberikan konfirmasi sampai Menkeu definitif resmi dilantik oleh Presiden," kata dia dalam pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Minggu (12/5/2013) malam.

Saat dikulik lebih jauh mengenai pengumuman Menkeu definitif pengganti Agus Martowardojo, Julian belum bersedia membeberkannya. Namun dia memastikan pelantikan menkeu baru akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Tentu dalam waktu dekat," ungkap dia.

Begitupula ketika Liputan6.com mencoba mengkonfirmasi kabar itu kepada Dradjad Wibowo. Pesan singkat tim Liputan6.com yang meluncur ke nomor pribadi mantan anggota DPR Komisi XI tidak mendapatkan respons hingga saat ini.

Sebelum kabar ini beredar, telah mencuat sejumlah nama yang muncul sebagai menkeu, diantaranya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Wakil Menkeu Mahendra Siregar dan Any Rahmawaty, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri.

Namun saat itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa bilang Presiden SBY bakal memilih satu dari para calon Menkeu tersebut. Ternyata, pada 19 April 2013, Presiden resmi melengserkan Agus Martowardojo dan mengangkat Hatta sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menkeu hingga SBY menunjuk Menkeu definitif.

Dradjad pernah menjabat sebagai anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PAN periode 2004-2009. Namun pada periode berikutnya ia tidak bersedia untuk dicalonkan kembali sebagai anggota DPR.

Pria yang mendapat gelar Ph.D di Universitas Queensland berkarier sebagai Direktur Indef, pengajar keuangan, Wakil Presiden Muslim Students, Komisaris PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan sebagainya. Insinyur lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu lahir di Surabaya pada 20 Mei 1964. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.