Sukses

Sumitomo Kuasai 24,26% Saham BTPN

Niat Sumitomo Mitsui Banking Corporation mengakuisisi saham Bank BTPN akhirnya bisa teralisasi. Lembaga keuangan asal Jepang ini telah membeli 985.362.075 saham setara 16,87% di harga Rp 6.500.

Niat Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) mengakuisisi saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) akhirnya bisa teralisasi. Lembaga keuangan asal Jepang ini diketahui telah membeli 985.362.075 saham setara 16,87% di harga Rp 6.500.

Seperti dikutip Liputan6.com dari laporan perusahaan kepada otoritas bursa, Sumitomo mengeluarkan dana hingga Rp 6.4 triliun untuk mengakuisi 16,87% saham milk dari TPG Nusantara S.a.r.l. Transaksi itu diketahui telah berlangsung pada 10 Mei 2013.

Direktur dan Corporate Secretary BPTN, Anika Faisal dalam penjelasannya mengatakan, penjualan saham BTPN oleh TPG kepada Sumitomo ini dilakukan dalam rangka penjualan investasi.

Dengan penjualan tersebut, BTPN masih menguasai sekitar 41% saham atau 2.394.517.775 saham. Anita memastikan, dengan pengambilalihan saham BPTN oleh Sumitomo, struktur pemegang saham pengendali perseroan tak mengalami perubahan.

Sementara itu, General manager, Emerging Markets Business Division yang bertindak atas nama Sumitomo, Yoshihiro Hyakutome mengatakan, kliennya saat ini memiliki saham BTPN sebanyak 1.416.846.455 saham atau setara 24,46% dari total saham perusahaan.

Rencananya Sumitomo bakal kembali menambah kepemilikan sahamnya di BTPN hingga 40% di masa mendatang. Untuk mewujudkan rencana tersebut, Sumitomo berjanji akan memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, termasuk diantaranya persetujuan dari Bank Indonesia (BI).

Untuk menambah alokasi saham tersebut, Sumitomo mengatakan akan kembali mengambil alih 15,47% saham BTPN milik TPG.

Sumitomo mengakui, BTPN merupakan model bisnis uni sekaligus melayani jasa keuangan dengan foskus pada pasar yang besar.

Keputusan Sumitomo untuk menggandeng BTPN dilakukan dalam rangka mendiversifikasi bisnis perusahaan di pasar Asia khususnya Indonesia. Negara ini dianggap memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang cepat dan berkelanjutan didorong besarnya populasi dan kelas menengah baru.

Pada perdagangan hari ini, saham BPTN tercatat melemah 100 poin menjadi Rp 5.700 dari sebelumnya Rp 5,800 per saham. Frekuensi transaksi perdagangan mencapai 170 kali dengan nilai mencapai Rp 4,8 miliar.(Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.