Bank Mandiri Ingin Merajai Binis KPR

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus mendorong pertumbuhan bisnis kredit kepemilikan rumah (KPR) untuk mendukung masyarakat memiliki hunian yang diinginkan. Bisnis KPR diakui masih terbuka lebar seiring peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah.

Hingga kuartal I-2013, Bank Mandiri melaporkan penyaluran dana KPR telah mencapai Rp 27,5 triliun atau naik 22% jika dibandingkan periode sama setahun sebelumnya yang mencapai Rp 22,5 triliun. Dengan pencapaian itu, penguasaan pasar kredit Bank Mandiri di bisnis KPR tahun 2012 ini mencapai 12,6% dengan rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 1,87%.

Executive Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Sarastri Baskoro mengungkapkan, perseroan berkomitmen menjadi salah satu pemain utama pada segmen bisnis KPR. Terlebih, ceruk pasar KPR di Indonesia masih terbuka lebar seiring meningkatnya masyarakat kelas menengah dan dukungan perekonomian nasional yang baik.

"Kami akan terus mengembangkan jaringan distribusi pemasaran," ujar Sarastri dalam acara MoU yang dilakukan Bank Mandiri dan Lippo Homes di Kemang Village, Jakarta, Selasa (14/5/2013).

Sarastri menjelaskan, Bank Mandiri saat ini memiliki lebih dari 57 kantor pemroses (Processing Center) yang terdiri dari 20 kantor pemroses kredit consumer dan 37 outlet pemroses kredit consumer yang terletak di kota besar dan kecil seluruh Indonesia.

Terkait penyediaan fasilitas pembiayaan kepemilikan Apartemen 9 Residence yang terletak di Kemang Utara, Jakarta Selatan, Bank Mandiri bakal memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan menetapkan bunga tetap sebesar 6,75% per tahun selama dua tahun dan dan 9,75% di tahun berikutnya.

"Maka dari itu kami optimis bisnis KPR akan terus meningkat dan untuk mendukung itu, kami akan menggelar program menarik dengan pengembang di berbagai kawasan. Kami yakin juga fasilitas Bank Mandiri melalui produk Mandiri KPR dapat membantu masyarakat dalam memilki unit apartemen dengan angsuran murah dan program yang menarik," katanya.

Selain itu, ia menjelaskan, untuk target pembiayaan Apartemen diharapkan bisa sebanyak-banyaknya. Namun, kalau saat ini untuk mengetahui sudah berapa yang memesan, pihaknya masih menunggu laporan dari masyarakat dalam mengajukan pembelian Apartemen tersebut. (Dis/Shd)