Sukses

Cegah Kecurigaan, Partai Politik Diajak Bantu Awasi BLT

Pemerintah berencana memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp 150 ribu per orang untuk 15,5 juta rumah tangga.

Kecurigaan pemberian dana kompensasi berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang lebih banyak didominasi kepentingan politik mendapatkan tanggapan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono.

"Penyaluran BLSM bisa melalui kantor pos dan diawasi semua partai. Sehingga tidak ada kecurigaan yang hanya akan dimanfaatkan Partai Demokrat ataupun Golkar," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (15/5/2013).

Agung menjelaskan, pemerintah berencana memberikan bantuan tersebut sebesar Rp 150 ribu per orang untuk 15,5 juta rumah tangga. Basis ini setara dengan 65 juta orang atau sekitar 27% dari total populasi Indonesia.

"Pemberian BLSM kan tidak selamanya hanya bersifat sementara. Berdasarkan pengalaman empirik waktu 6 bulan sudah cukup karena kondisi sudah mulai stabil," ujarnya.

Dia berharap, kompensasi dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, salah satunya dalam bentuk BLSM bisa direstui anggota Dewan.

"Masih menunggu dibahas parlemen dalam APBN-P 2013. Mudah-mudahan mendapat dukungan karena BLSM perlu sekali akibat shok penyesuaian harga BBM subsidi bagi warga berpenghasilan rendah," kata Agung.

Kompensasi lain berupa beras miskin (raskin), menurut dia, dapat dibeli masyarakat kurang mampu dengan harga Rp 7.000 per kilogram (kg).

Sedangkan Beasiswa Siswa Miskin (BSM) terdapat tambahan dengan per unit rata-rata sekitar Rp 100 ribu-Rp 150 ribu. Cakupannya pun meningkat dari 9 juta menjadi 15,5 juta siswa atau 30% dari jumlah siswa di Indonesia.

"Ada tambahan alokasi dukungan untuk kelancaran tugas-tugas sekolah, seperti seragam, sepatu bagi pelajar dari keluarga berpenghasilan rendah," tukas dia.

Sementara untuk Program Keluarga Harapan (PKH), tambah Agung, kini menjangkau sekitar 2,4 juta rumah tangga dengan cakupan Rp 1,4 juta per keluarga dan cost menanjak menjadi Rp 1,8 juta.

"Jadi total kompensasi BBM subsidi diperkirakan sekitar lebih dari Rp 20 triliun dan belum termasuk dana BLSM," pungkasnya. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.